Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
GOW KOMITMEN WUJUDKAN 3 ENDS DI BANJARNEGARA
- 29 Nov
- yandip prov jateng
- No Comments

BANJARNEGARA – Gabungan Organiasi Wanita (GOW) berkomitmen mewujudkan 3 Ends di Kabupaten Banjarnegara, hal ini dibuktikan dengan diselenggarakannya Sosialisasi Aksi Organisasi Wanita dalam Mewujudkan 3 Ends, Selasa (28/11). Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Sasana Bhakti Praja Setda Kabupaten Banjarnegara dan diikuti oleh 150 peserta. Mereka terdiri dari unsur pengurus dan anggota organisasi kewanitaan yang ada di Kabupaten Banjarnegara, LSM, Relawan P2TP2A dan Aliansi Masyarakat Peduli Anak serta para Kepala OPD yang terkait.
“Program 3 Ends merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan manusia dan mengakhiri kesenjangan ekonomi bagi perempuan” kata Ny. Hj. Sundari Fahrudin Slamet Susiadi, Ketua GOW Kabupaten Banjarnegara.
Dia mengatakan kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan pelanggaran HAM, serta untuk membangun kerjasama yang lebih solid untuk mengupayakan penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Banjarnegara.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan metode-metode yang efektif dalam upaya peningkatan pemahaman publik sebagai strategi perlawanan dalam gerakan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), drg. Puji Astuti, M.Kes menjelaskan Maraknya ketidakadilan bagi perempuan dan anak pada kondisi lemah, kondisi tidak mampu melawan dan tidak berdaya, membuat mereka menjadi sasaran orang-orang yang tidak bermoral dan pengekploitasian perdagangan anak.
“Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak ‘Perempuan Kuat’ serentak bergabung, sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk membantu mengatasi keadaan yang semakin memperihatinkan dengan terlihat aktif bersama partisipasi publik untuk pendampingan, serta mengantisipasi dan pencegahan bagi korban dan calon korban” katanya.
Menurutnya banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, misalnya dengan berbagi pengalaman dan inovasi untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Perempuan kuat biasanya jarang berkeluh kesah, hanya berbuat dan terus berbuat, tidak gampang menyerah, juga memiliki prinsip kuat dan sudah teruji dengan pengalaman sehari-hari, termasuk para perempuan yang bangkit dari keterpurukan untuk tetap ulet dalam kehidupannya.
Dia berharap di setiap keluarga dapat menjaga kebahagiaan rumah tangga tanpa harus ada kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“Tidak adanya kekerasan terhadap perempuan dan anak sesuai program unggulan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, yaitu Program Three Ends yang bermakna berusaha secara keras mengakhiri tindak kekerasan tersebut” katanya. ***** (Sudin)