GEMA RAMADHAN XVII, AJANG UNJUK GIGI PARA SANTRI

  • 12 Jun
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Ribuan peserta yang terdiri dari santri TPQ, madrasah diniyah, panti asuhan, dan pondok pesantren se-Kabupaten Purbalingga mengikuti Gema Ramadan Ke XVII Tahun  1438H/2017M, Minggu (11/6). Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, SE, B.Econ dalam sambutannya mengatakan Gema Ramadhan akan terus dilaksanakan setiap tahun saat bulan suci Ramadan. “Jadi Gema Ramadhan ini telah berlangsung selama 17 tahun sejak periode Bupati Triyono, Insyaallah selama kemimpinan Bupati Tasdi dan saya juga akan terus digelar,” katanya.

Wabup Tiwi mengatakan kegiatan Gema Ramadhan sangat postif dalam rangka amaliyah  bulan ramadhan serta ajang untuk unjuk kemampuan para santri. “Selain untuk menumbuhkan rasa cinta kepada sang ilahi sejak dini, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk unjuk gigi (kemampuan) untuk para santri. Saya minta para peserta untuk menampilkan kemampuan terbaiknya,” kata Tiwi

Wabup juga berharap dengan diadakannya kegiatan tersebut dapat tercetak generasi muda yang berkualitas. “Semoga dengan adanya kegiatan ini, menjadikan generasi muda yang insani, qurani, yang cerdas dan berakhlak mulia sehingga nantinya menghasilkan anak-anak berprestasi yang berasal dari Kabupaten Purbalingga,” harapnya.

Ali Imron selaku ketua pantia mengungkapkan kegiatan Gema Ramadhan diadakan untuk memperkuat ukhuwah islamiyah, silaturahmi sekaligus mengembangkan bakat anak dan  menubuhkan semangat untuk berkompetisi dalam kebaikan. “Ini diadakan guna mengeksplore sejauh mana kemampuan dan bakat anak, selain itu jika nantinya ada kompetisi / lomba tingkat provinsi kita sudah siap. Adapun yang dilombakan yaitu lomba Adzan, Tartil Qur’an, Hafalan Suratan Pendek, Pidato, Nasyid / Lagu Islam, Busana Muslim, dan Menulis Surat untuk Bupati” ungkapnya.

Sementara itu, Menurut salah satu pembimbing peserta dari TPQ Uswatun Hasanah dari Kelurahan Kedung Menjangan, Rifah mengatakan kegiatan Gema Ramadhan sangat postif untuk anak didiknya. “Menabah pengalaman anak, untuk menambah percaya diri, dan pengetahuan anak, apalagi dibidang agama. Tadi salah satu santri saya, Arista mengatakan sangat senang ikut lomba busana muslim,” katanya.

Berita Terkait