Gedung Sasana Budaya Bhumi Phala Mulai Dibangun

  • 09 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

TEMANGGUNG – Pemerintah Kabupaten Temanggung menggelontorkan anggaran sebesar Rp10,8 miliar untuk pembangunan Gedung Sasana Budaya Bhumi Phala. Gedung ini didedikasikan Pemkab Temanggung bagi seniman dan budayawan sebagai ajang berkreasi dan pelestarian seni.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung Kristi Widodo menyampaikan, pelaksanaan pembangunan Gedung Sasana Budaya Tahun 2021 merupakan pembangunan tahap pertama dengan anggaran pembangunan sebesar Rp5.701.500.000.

Sehubungan dengan pembangunan tersebut, telah dilakukan prosesi peletakan batu pertama oleh Bupati Temanggung HM Al Khadziq, Selasa (8/6/2021) pagi. Sebelum prosesi peletakan batu pertama, telah dilakukan doa bersama yang dihadiri oleh tokoh agama, tokoh lintas agama, budayawan dan seniman se-Kabupaten Temanggung pada Senin (7/6/2021) petang.

Kristi Widodo mengatakan, rangkaian kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memohon berkat dan perlindungan dari Tuhan YME agar pelaksanaan pembangunan Gedung Sasana Budaya tersebut dapat berjalan dengan lancar, dan bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Temanggung, khususnya untuk kemajuan seni dan budaya di Kabupaten Temanggung.

Mengiringi pelaksanaan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Sasana Budaya Bhumi Phala, juga telah dilaksanakan prosesi budaya berupa pengumpulan air dan batu dari tujuh penjuru yang mewakili kawasan Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan Gunung Prau. Selain itu, juga diambil batu dari situs kepurbakalaan Liyangan, Desa Purbosari Kecamatan Ngadirejo sebagai batu penjuru.

“Ketujuh sumber air atau pitu sumber, mengandung makna agar selalu mendapatkan pituduh dan pitulungan dari sumber gesang yaitu Tuhan YME. Sedangkan batu merupakan simbol keteguhan persatuan kekuatan sebagai dasar sebuah bangunan agar berdiri kokoh dan sentosa,” jelas Kristi Widodo, Selasa (8/6/2021).

Kristi menambahkan, batu penjuru diambil dari Situs Liyangan, karena Situs Liyangan merupakan bukti adanya peradaban adiluhung sejak jaman Mataram Kuno di tanah Temanggung.

“Diharapkan berdirinya Gedung Sasana Budaya ini dapat lestari dan berjaya, sebagaimana kejayaan pada saat itu di Situs Liyangan,” imbuhnya.

Prosesi dilanjutkan dengan potong tumpeng oleh Bupati yang diserahkan kepada Ki Lukman Sutopo sebagai perwakilan tokoh budaya di Kabupaten temanggung.

Bupati Temanggung HM Al Khadziq mengatakan, Kabupaten Temanggung merupakan kabupaten dengan ribuan kelompok seni dan budaya yang tersebar di semua desa. Hal ini merupakan suatu keunggulan dan nilai lebih yang tidak ada di kabupaten yang lain.

Ia menuturkan, seni dan budaya tumbuh begitu subur di tengah masyarakat. Kesenian ada di setiap dusun, bahkan setiap RT memiliki kelompok kesenian sendiri.

“Kita berharap nantinya gedung ini akan ramai setiap hari atau setiap minggu akan ada pertunjukan. Baik itu pertunjukan kesenian, pementasan-pementasan, seni tradisi, seni modern, pentas teater, baca puisi, pentas ketoprak, wayang kulit, wayang orang dan berbagai jenis kesenian lainnya. Bahkan di sini bisa diselenggarakan pameran-pameran, pameran seni lukis, pameran fotografi, pameran seni instalasi dan sebagainya,” pungkasnya.

Penulis: MC TMG/Wly;Sv;Ekp

Editor: WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait