Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

KENDAL – Beras asal Kendal terkenal memiliki rasa dan aroma yang enak, sehingga banyak dicari pedagang dari luar Kendal. Namun sampai saat ini beras asal Kendal belum memiliki nama di pasaran. Pasalnya, beras asal Kendal hanya dijadikan campuran dengan beras dari daerah lain yang kualitasnya di bawah beras Kendal.

Mulai tahun 2016 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Margo Utomo Desa Margorejo Cepiring mencoba untuk mengenalkan beras asal Kendal dengan cara menjual dalam bentuk kemasan isi 5 kilogram dengan nama Beras Segar.

Kemasan Beras Segar ada dua kemasan, yaitu Beras Segar biasa yang dijual dengan harga Rp. Rp 44.000 per sak isi 5 kilogram dan Beras Segar Komersial seharga Rp 50 ribu per sak isi 5 kilogram.”Berasnya diberi nama Beras Segar, karena dikemas tidak lama setelah panen,” kata Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kab Kendal, Nurhayati, Jumat (1/2/2019).

Dikatakan, Beras Segar kemasan ini sementara dijual di Toko Tani Indonesia di wilayah Kendal wilayah bawah yang dekat dengan produksi beras, karena pertimbangan transportasi. “Sementara hanya dijual di Toko Tani Indonesia yang tersebar di 15 tempat di Kab Kendal,” katanya.

Beras Segar ini ikut dipamerkan pada acara Peresmian Hasil-Hasil Pembangunan Tahun 2018 yang ditempatkan di kawasan TPK Gambilangu sebelah Tugu Batas Wilayah pada Kamis (31/1/2019). Yaitu pameran produk unggulan dari pelaku UMKM binaan Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM, Kelompok Wanita Tani dan PUPM binaan Dinas Pertanian dan Pangan Kab Kendal.

Bupati Kendal Mirna Annisa berharap produk unggulan seperti Beras Segar bisa diperluas lagi pemasarannya. Agar Beras Segar cepat dikenal sebagai brand Kendal, maka harus dibantu pemasarannya supaya lebih luas lagi.”Langkah pertama bisa dipromosikan kepada pegawai negeri supaya membeli Beras Segar dan bukan hanya beras, tapi juga produk unggulan lainnya, seperti bawang merah,” ujarnya.