Festival Tegal Bahari Jazz se-Asia Pasific Mulai Dipersiapkan

  • 10 Aug
  • yandip prov jateng
  • No Comments

TEGAL – Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal terus berupaya mempersiapkan Festival Tegal Bahari Jazz (FTBJ) se-Asia Pasific, yang rencananya akan diselenggarakan pertengahan Desember 2020 mendatang, di Pantai Alam Indah (PAI) Kota Tegal. Event itu pun diklaim sebagai festival pertama di Indonesia yang diselenggarakan di pantai.

Berbagai dukungan datang kepada Pemkot Tegal sebagai penyelenggara FJB. Salah satunya Tenaga Ahli Utama Kantor Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin, yang hadir ke Kota Tegal bersama tim dan panitia penyelenggara yang telah berpengalaman melaksanakan berbagai Festival Jazz di Indonesia, seperti Festival Jazz di Atas Awan di Dieng, Ijen dan Festival Jazz Prambanan.

Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi, menyebut kedatangan Tenaga Ahli Utama KSP yang juga telah diangkat sebagai Ketua Penasihat FJB, merupakan bentuk dukungan terhadap berbagai hal yang menjadi program pembangunan Kota Tegal. Salah satunya bertujuan untuk mereviu persiapan pelaksanaan FJB.

“Pertama, persiapan FTBJ se-Asia Pasific yang akan diselenggarakan di Pantai Alam Indah (PAI) Kota Tegal pada pertengahan bulan Desember 2020 mendatang. Jadi mereka mempersiapkan _venue_dan persiapannya. Ini pertama kali mereka melihat secara global,” tutur Jumadi kepada awak media saat berada di Bumi Perkemahan (Buper) Kota Tegal, Minggu (9/8/2020).

Kedua, Jumadi mengaku melihat bagaimana nelayan Kota Tegal sudah bergerak, hingga perekonomian kota itu masih bergerak positif. Adanya pertumbuhan ekonomi di Kota Tegal dibuktikan dengan komoditas hasil laut seperti cumi yang tadinya hanya 130 ribu cumi, kini sudah kembali normal. Transaksi perbankan, pariwisata juga sudah mulai normal, seperti sebelum terjadi pandemi Covid-19.

“Beliau meyakinkan kepada masyarakat Kota Tegal untuk tetap semangat. Salah satunya memberikan motivasi kepada nelayan, para pedagang, untuk sama-sama bergerak meningkatkan ekonomi Kota Tegal,” jelas Jumadi.

Sedangkan yang ketiga, disebut Jumadi sebagai yang paling penting, yakni motivasi yang diberikan terkait bagaimana Pemkot Tegal mengembangkan pariwisata di Kota Tegal.

“Ini sejalan dengan harapan Presiden. Tidak ada cara lain, menghadapi pandemi ini harus dengan sinergi dan kolaborasi antara kesehatan serta ekonomi. Tentu saja kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat seirama. Tidak boleh lagi ada kebijakan yang tidak sejalan dengan pemerintah pusat, agar kebijakan Presiden menggerakan ekonomi berhasil,” ungkap Jumadi.

Ia menyebut untuk meningkatkan ekonomi di masa pandemi ini tidak ada cara lain kecuali harus fokus meningkatkan perekonomian dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Demikian juga dalam pelaksanaan FTBJ, protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat. Kami optimis, protokol kesehatan dapat dilaksanakan dengan baik. Sebab, PAI memiliki tempat yang lebar dan luas sehingga jaga jarak minimal dua meter dapat dilaksanakan,” tukas Jumadi.

Tenaga Ahli Utama Kantor Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin mengungkapkan, selama ini belum pernah ada Festival Jazz yang dilaksanakan di pantai, dan Kota Tegal akan menjadi yang pertama.

Pihaknya juga meminta dukungan pelaksanaan FTBJ karena Kota Tegal dikenal sebagai Kota Bahari. Apalagi pelaksanaan FJB yang direncanakan pada pertengahan Desember atau kurang lebih tiga bulan mendatang.

“Dengan meningkatnya perekonomian di masa pandemi, perkembangan nelayan juga luar biasa. Kami ingin memberikan informasi kepada publik, bahwa ekonomi Kota Tegal itu dapat menjadi barometer penanganan pandemi Covid-19, dan meyakinkan masyarakatnya melalui pertumbuhan ekonomi yang pesat,” ungkap Ngabalin.

Menurut event organizer FTBJ, Hamka, artis yang akan diundang untuk tampil di FTBJ ada sekitar 100 –an artis nasional. Seperti Tompi, Ermy Kulit, SoS, Indra Lesmana, Kahitna.

“Kalau yang lokal ada Deny Caknan, yang nanti lagu-lagunya kami minta untuk dibuat jazz. Wali Kota Tegal juga meminta ada penampilan Via Vallen,” ungkapnya.

Disebutkan Hamka, ciri khas FTBJ dilaksanakan di pantai. Sehingga tema yang dibawakan di FTBJ kali ini yakni beach, beauty dan fashion. Sementara festival jazz yang sudah pernah ada di Indonesia dilaksanakan bukan di pantai.

“Kami memilih satu ikon yang belum pernah diadakan di Indonesia yaitu pantai. Kami membuat event ini unik dengan merangkum juga kegiatan UKM se-Pantura, termasuk mengekspos budaya Tegal, seperti fashion show batik,” bebernya.

Hamka berharap artis jazz dari luar negeri seperti Jepang dan Australia dapat hadir ke Indonesia, untuk turut berpartisipasi dalam event yang akan dilaksanakan selama tiga hari ini.

Penulis : Tm/Pemkot Tegal
Editor : dnk/ul Diskominfo Jateng

Berita Terkait