Festival Oyek, Memasyarakatkan Kembali Makanan Tradisional Banyumas

  • 02 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURWOKERTO – Oyek adalah bahan dasar nasi yang terbuat dari ketela pohon/ubi kayu/singkong, yang berbentuk butiran bulat sebesar biji kacang hijau dan berwarna coklat kekuning-kuningan. Dari bahan dasar oyek tersebut, dapat dijadikan berbagai makanan yang menarik dan unik dengan berbagai bentuk dan rasa.

Makanan tradisional berbahan dasar oyek hasil olahan UMKM tersebut, dipamerkan dalam “Festival Oyek” yang digelar oleh Pemerintah Desa Lumbir untuk mendorong usaha kecil menengah (UKM) di daerahnya agar bangkit di tengah pandemi Covid-19, Senin (31/8/2020) bertempat di lapangan Desa Lumbir, Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas.

Kepala Desa Lumbir Suwarjo mengatakan, festival olahan makanan tradisional dengan bahan dasar ketela ini, diikuti 25 pelaku UKM untuk memasyarakatkan kembali makanan tradisional berbahan dasar ketela/oyek, agar kembali digemari dan dapat dijajakan di pasar tradisional. Bahkan diharapkan masuk ke rumah makan kelas menengah atas sebagai _klangenan_.

“Pada festival ini penilaian didasarkan pada kreasi cara penyajian keunikan bentuk makanan, serta rasa,” katanya.

Kasi Kesejahteraan Masyarakat Lilis Nur Hayati mengatakan, mengingat masih di masa pandemi, peserta festival dibatasi. Meski demikian, para peserta dapat menyuguhkan berbagai kreasi makanan yang cukup menarik.

“Hasil kreasi olahan berbahan dasar oyek antara lain wajik oyek, ampyang oyek, opak oyek dan nasi goreng oyek. Juga aneka makanan ringan berbahan baku singkong, seperti puding, pastel, mendoan dari tepung oyek dan nasi oyek,” kata Lilis.

Ia mengaku, jenis dan bentuk makanan yang dipamerkan, menjadi lebih menarik karena warna makanan yang digunakan serta rasanya juga sangat enak karena menggunakan bumbu alami nonkimia.

“Dengan adanya festival makanan olahan ini, diharapkan dapat memunculkan kreativitas dan inovasi para pelaku UKM dalam menciptakan aneka makanan berbahan lokal seperti ketela, serta tidak menggunakan bahan berbahaya. Sehingga makanan olahan ini dapat dikonsumsi dan diterima masyarakat dengan baik,” katanya.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas Erna Husein menuturkan, festival makanan ini digelar untuk memotivasi masyarakat dalam mengolah bahan makanan berbahan dasar ketela, serta pemanis gula jawa yang sehat dan bergizi. Selain itu pelaku UKM dapat berinovasi dengan tetap mempertahankan cita rasa.

“Dengan berbagai macam makanan olahan ini, diharapkan tidak hanya sebagai camilan melainkan juga sebagai makanan yang dapat
dikonsumsi sehari-hari,” harap Erna.

Ia juga mengingatkan, dari berbagai makanan yang mengikuti festival, masih ditemukan kemasan tradisional dengan warna mencolok.

“Berkenaan dengan kondisi tersebut, kami akan berkordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan pendampingan UKM,” imbuh Erna.

Penulis :ec/Pemkab Banyumas
Editor : dnk/Diskominfo Jateng

Berita Terkait