Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Fatayat NU Dukung Kesetaraan Gender
- 22 Apr
- yandip prov jateng
- No Comments

Kabupaten Batang – Persamaan gender merupakan program utama dari Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) yang akan terus disosialisasikan kepada masyarakat, yaitu terdapat keseimbangan dalam kedudukan, fungsi dan hak.Selama ini Fatayat NU berada di posisi tengah yaitu peralihan mulai dari Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) menuju untuk menjadi Muslimat.
Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Batang, Erna Dewi Pahlupi saat memperingati Hari Lahir (Harlah) Fatayat NU ke-69 di halaman Pendopo Kabupaten Batang, Minggu (21/4/2019). “Justru kami yang berada di Fatayat NU ini dituntut secara bersungguh-sungguh untuk bisa melakukan segala hal yang berhubungan dengan pembangunan. Fatayat NU tentu sangat erat hubungannya dengan peran dari seorang Raden Ajeng Kartini, karena beliau sebagai pelopor emansipasi wanita Indonesia,” terangnya.
Erna menambahkan, Fatayat NU juga berperan sebagai seorang ibu, yang merupakan ujung tombak dalam mencetak genetasi penerus, sangat dibutuhkan insan wanita yang kuat baik dari dalam diri sendiri, di dalam masyarakat hingga tempat beraktivitas. “Artinya kita sebagai madrasah utama, maka diwajibkan meningkatkan kualitas dan kuantitas, demi mencetak generasi yang sehat dan kuat, sehingga setia saat harus membentengi diri agar kuat lahir dan batin,” ungkapnya.
Harlah Fatayat NU, dimeriahkan dengan beragam perlombaan yang diikuti 400 kader dari 15 kecamatan, untuk berpartisipasi dalam lomba senam islam nusantara untuk memperkuat diri secara fisik, paduan suara yaitu Mars Fatayat dan Subanul Wathon untuk menggaungkan rasa cinta terhadap tanah air. “Kita juga mengadakan lomba menghias tumpeng, karena bagaimanapun juga Fatayat adalah seorang ibu yang tidak bisa lepas dari urusan makanan dan dapur,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, Fatayat juga dituntut piawai dalam menyampaikan khotbah, sekaligus mencari kader-kader militan dan andal, untuk terus memperjuangkan niai-nilai ahlussunah wal jammaah (Aswaja). “Sebagai kaum perempuan, Fatayat NU tidak boleh melupakan kodrat utama, memahami posisi perempuan dalam rumah tengga untuk menjadi istri yang sholehah, ibu yang baik bagi putra-putri kita,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama, Achmad Taufiq, menambahkan, Fatayat ikut mengambil peran dalam mewujudkan imbauan Bupati Batang Wihaji, untuk guyub rukun menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Terutama anggota Fatayat NU yang terus berperan menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan,” katanya.