Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Entaskan Kemiskinan Ekstrem, Kepala Desa Didorong Pastikan Bantuan Tepat Sasaran
- 04 Apr
- yandip prov jateng
- No Comments

PURBALINGGA – Para kepala desa dapat harus berfokus pada upaya-upaya penurunan kemiskinan ekstrem, di wilayahnya, antara lain dengan memastikan bantuan program tepat sasaran. Dengan begitu, instruksi Presiden Joko Widodo untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem menjadi nol pada 2024 dapat terlaksana.
Pesan tersebut disampaikan Wakil Bupati Purbalingga Sudono selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD), di Masjid Baiturrakhim, Desa Larangan Kecamatan Pengadegan, beberapa waktu lalu.
“Kepada kepala desa yang hadir untuk memastikan, bahwa seluruh rumah tangga miskin ekstrem di wilayahnya, menerima semua program penanggulangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem,” kata Wabup Sudono.
Menurutnya, upaya pengentasan kemiskinan ekstrem membutuhkan komitmen yang kuat, dan kolaborasi dari pemerintah daerah, lembaga filantropi, serta seluruh elemen masyarakat.
Wabup juga meminta kades untuk memberikan data valid tentang warganya yang belum memiliki fasilitas dasar, seperti jamban dan saluran air bersih.
“Coba didata, berapa warga miskin ekstrem di Kecamatan Pengadegan, Miskin ekstrem itu adalah yang tidak punya listrik, air bersih, tidak punya jamban. Laporkan ke saya, karena saya itu masuk dalam tim penanggulangan kemiskinan ekstrem,” perintahnya.
Diungkapkan, pemberian bantuan fasilitas dasar bagi warga miskin ekstrem, harus disesuaikan dengan kondisi penerima bantuan. Contohnya, bantuan kloset jongkok dinilai tidak cocok untuk kaum lansia berkategori miskin ekstrem.
“Saya sarankan jika membuatkan jamban, karena orang tua sudah susah jongkok, jadi dibuatkan closet yang duduk saja,” ujarnya.
Lebih lanjut, merujuk data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di Kabupaten Purbalingga pada 2021 sebesar 16,24 persen. Angka tersebut turun menjadi 15,30 persen atau setara dengan 145.330 jiwa, pada 2022. Dari jumlah tersebut, tingkat kemiskinan ekstrem sebesar 2,19 persen atau sebanyak 20.840 jiwa.
Pada kesempatan ini Wabup Sudono juga menyerahkan bantuan berupa dana hibah perbaikan masjid sejumlah Rp12 juta, genset, 225 paket beras dan lele, 81 paket alat salat, kursi roda, alat bantu dengar, dan lainnya.
“Saya berpesan kepada takmir masjid untuk menggunakan bantuan ini sebaik-baiknya. (Bantuan ini) bisa digunakan salah satunya untuk memperhatikan kepentingan jemaah yang sudah lansia, seperti menyediakan kloset duduk agar memudahkan jemaah lansia,” katanya.
Salah seorang warga Pengadegan, Cita Safitri, berterima kasih atas bantuan tersebut.
“Alhamdulillah senang. Terima kasih juga atas bantuannya. Semoga bisa bermanfaat, mudah-mudahan ke depan bisa lebih baik lagi,” ungkapnya.
Penulis: Umg, Humas Protokol Purbalingga/ DHS, Kominfo Purbalingga
Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng