Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Eks Kantor Pertanian Jadi Gedung Karantina Keempat
- 10 Sep
- yandip prov jateng
- No Comments

WONOSOBO – Pemerintah Kabupaten Wonosobo kembali menambah fasilitas gedung karantina bagi penderita Covid-19. Setelah Balai Latihan Kerja Kertek, Sanggar Kegiatan Belajar Sidojoyo, dan gedung eks Akper Jawa Tengah, giliran gedung bekas kantor Dinas Pangan Pertanian, Peternakan dan Perikanan (Dispaperkan) dipilih sebagai gedung karantina keempat.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten, dr Muhammad Riyatno menyebut, opsi untuk menambah gedung karantina didasarkan pada situasi terakhir, yakni terus bertambahnya jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Wonosobo. Kapasitas ruang perawatan di tiga rumah sakit, ditambah tiga gedung karantina sementara, diakui pria yang saat ini juga sebagai Pelaksana Tugas Kadinkes Kabupaten itu tidak lagi mencukupi. Bahkan, SKB di Sidojoyo akan diperluas fungsinya apabila memang ke depan jumlah penderita Covid-19 di Kabupaten Wonosobo terus bertambah.
Lebih lanjut, pemerintah daerah mewajibkan seluruh pasien terkonfirmasi positif Covid-19 harus ditempatkan di rumah sakit dan gedung karantina sementara, termasuk gedung eks Dispaperkan dengan kapasitas tampung sekitar 40 orang. Pihaknya berharap dengan adanya tambahan gedung tersebur dapat mengakomodasi seluruh pasien dengan baik, dan secepatnya mereka diberikan kesembuhan.
“Saat ini kendala lain adalah pertambahan kasus yang dari ke hari sulit diprediksi. Rerata kesembuhan pasien lebih kecil dari pertambahan kasus, serta masih adanya ratusan sampel uji swab yang belum memunculkan hasil, tentu juga perlu antisipasi lagi tambahan gedung,” lanjutnya.
Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo, Supriyadi, mengakui pihaknya harus bekerja ekstra cepat dalam memberikan fasilitas perawatan yang layak bagi para penderita Covid-19.
“Waktu persiapan baru bisa dimulai hari ini, dan secepatnya atau dalam dua hari ke depan harus sudah siap digunakan. Tentu saja, kami juga membutuhkan bantuan dari banyak pihak, bahkan sampai unsur TNI juga turut terlibat,” ungkapnya.
Sejumlah fasilitas, selain kebutuhan tempat tidur, ruang jaga tenaga medis, fasilitas kamar mandi serta musala, menurut Supriyadi, masih dalam tahap penyelesaian. Gedung tersebut sudah lebih dari dua bulan tidak dipergunakan, sehingga upaya pembersihan, baik di dalam maupun di lingkungan sekitar gedung eks Dispaperkan tersebut, diakuinya, cukup menguras waktu dan tenaga.
Sebagai informasi, berdasarkan data di laman web corona.wonosobo.go.id, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per Rabu (9/9/2020) mencapai angka 390 orang. Rinciannya, 228 orang dalam perawatan, 161 orang sembuh, dan lima orang meninggal.
Penulis: Danang Hari Purnomo/Diskominfo Wonosobo
Editor: Tn/Diskominfo Jateng