Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Eco Enzyme Jadi Solusi Tangani Tanah Kritis
- 10 Oct
- yandip prov jateng
- No Comments

BREBES – Pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme diharapkan dapat memperbaiki kondisi lahan kritis akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan.
Solusi tersebut ditawarkan Ketua Relawan Eco Enzyme Nusantara (EEN) Wilayah Jawa Tengah, pada acara Kopi Darat Relawan Eco Enzyme Nusantara (EEN) Wilayah Brebes, Kabupaten/Kota Tegal, Pemalang, dan Jawa Tengah, di Aula Radio Singosari FM Brebes, Sabtu (7/10/2023).
“Bagaimana tanah kritis ini bisa ditangani dengan eco enzyme, karena salah satu bonus mengolah sampah organik menjadi eco enzyme dapat memperbaiki kualitas tanah,” ungkapnya.
Upaya perbaikan lahan kritis, imbuhnya, memerlukan koordinasi berbagai dinas terkait untuk penanganan lebih lanjut. Widia berharap, komunitas EEN dapat bergandeng tangan dengan pemerintah, untuk menyosialisasikan praktik pembuatan eco enzyme.
Senada, Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Brebes, Andriyani berharap, komunitas pegiat EEN dapat mengedukasi masyarakat tentang kesadaran lingkungan.
Andriyani menjelaskan, eco enzyme adalah salah satu cara pengolahan sampah organik. Pembuatan eco enzyme dilakukan dengan rumus 1:3:10, yakni 1 bagian gula merah/molase, 3 bagian sampah organik (kulit buah/sayur yang tidak keras, tidak berlemak, tidak bergetah dan tidak busuk), dan 10 bagian air. Caranya, gula merah dimasukkan ke dalam air (60 persen dari volume wadah). Lalu, potongan-potongan sampah organik dimasukkan ke dalam larutan gula tersebut. Selanjutnya, wadah ditutup rapat dan dibiarkan selama tiga bulan, agar sampah dan larutan gula terfermentasi.
“Dengan membuat eco enzyme kita telah mengolah sampah organik dan berpartisipasi mengurangi beban TPA,” ujarnya.
Penulis: Suprapto, Kontributor Brebes
Editor: Tn, Diskominfo Jateng