DUSUN SEMANG JADI KAMPUNG KB

  • 29 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

TEMANGGUNG- Keberadaan kampung Keluarga Berencana (KB) Desa Wonosari Kecamatan Bulu diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis (27/4) Peresmian dipusatkan di Dusun Seman ditandai pengecekan ke lokasi pemasangan alat KB jenis implan serta pemeriksaan kondisi kesehatan rahim dengan cek IVA.

     Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, saat ini Pemerintah Propinsi Jawa Tengah sedang mengintensifkan program “Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng”, yaitu memantau ibu hamil di mana saja untuk memastikan bahwa kandungannya itu sehat. Ia meminta masyarakat sekitar untuk terus mengawasi sekaligus mendata siapa saja wanita yang tengah mengandung guna memastikan kondisi kesehatan pra dan pasca proses persalinan.

     Diungkapkan saat ini  masih ada daerah yang memiliki tingkat kematian ibu dan bayi cukup tinggi. Seperti Brebes dan Kota Semarang. Salah satu kendalanya adalah masalah akses dan jarak tempuh yang jauh dari pusat layanan kesehatan sehingga menghambat pertolongan. Oleh karena itu diharapkan Pemerintah Kota/Kabupaten hendaknya memperhatikan hal ini  dengan menyediakan sarana prasarana layanan kesehatan yang memadai guna menekan angka kematian ibu dan anak.

     Terkait masalah program KB, pihaknya meminta masyarakat untuk menghindari “empat terlalu”, yakni terlalu muda melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu rapat jarak kelahiran, dan terlalu sering melahirkan. Dengan pengendalian jumlah penduduk melalui program KB diharapkan muncul generasi yang lebih berkualitas, sejahtera, dan sehat. Sebaliknya, jika program ini gagal, sekitar tahun 2020 sampai 2030, Indonesia akan terancam oleh masalah demografi dengan adanya ledakan jumlah penduduk yang dapat berimbas pada maraknya aksi kriminalitas kalau tidak bisa dikelola dengan baik.

     “Kepada generasi muda saya minta jangan menikah dini karena beresiko terjadinya  gangguan masalah kesehatan  utamanya mengenai kehamilan. Alangkah baiknya usia muda dimanfaatkan untuk  sekolah yang tinggi biar mapan dan bisa mewujudkan cita-cita, setelah itu baru menikah,” katanya.

     Bupati HM Bambang Sukarno mengatakan, dengan diresmikannya Desa Wonosari sebagai kampung KB diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya mengikuti program KB. Dengan KB niscaya tiap keluarga bisa merencanakan kehidupan yang baik, utamanya masalah kehamilan dan kelahiran dengan memiliki 2 anak cukup guna mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.

     Kades Wonosari Agus Parmuji mengatakan pertimbangan menjadikan Dusun Seman menjadi kampung KB, antara lain tingkat pernikahan usia muda yang cukup tinggi, rata-rata wanita melahirkan di bawah usia 21 tahun (63,7 persen), KB MKPJ masih rendah (38,31 persen).Ia berharap kampung KB ini dapat dijadikan sebagai pusat informasi konseling agar warga setempat bisa terbebas dari masalah pernikahan dini hingga narkotika.

 

Berita Terkait