DUKUNG KETAHANAN PANGAN BOYOLALI MELALUI LOMBA CIPTA MENU

  • 29 Mar
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

BOYOLALI – Saat ini ketersediaan pangan masih mengandalkan beras sebagai bahan makanan pokok yang diandalkan. Kondisi lingkungan dan alam Boyolali sangat tersedia bahan makanan lokal yang beragam dan belum optimal dimanfaatkan. Hal itu disampaikan Ketua TP PKK Kabupaten Boyolali, Desi Adiwarni Said Hidayat dalam acara Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (LCM-B2SA) Tingkat Kabupaten Boyolali, di Pendapa Gede Boyolali, Senin (27/3).

“Untuk memenuhi kebutuhan pangan bisa ditempuh dengan pemanfaatan sumber daya lokal yang ada dan beragam. Tidak hanya mengandalkan beras sebagai bahan pokok,” terang Desi. Pemanfaatan umbi-umbian masih rendah sebagai sumber karbohidrat non beras karena masih dianggap berkualitas rendah. Padahal umbi-umbian ini menghasilkan gizi setara dengan beras.

Selanjutnya Desi menambahkan, potensi besar karbohidrat dari bahan pangan lokal non beras masih dipandang sebelah mata. Hal ini menjadikan sumber pangan ini kurang diperhatikan dan dimanfaatkan. Untuk itu pihaknya meminta semua pihak untuk mengoptimalkan penggunaan bahan pangan lokal. “Optimalkan kembali, setiap jengkal tanah dimanfaatkan untuk mendukung ketahanan pangan tingkat keluarga. Bisa ditanami umbi-umbian, tanaman buah maupun obat-obatan,” imbuh Desi.

LCM-B2SA ini merupakan kegiatan rutin yang diprakarsai Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Boyolali dan TP PKK Kabupaten Boyolali yang diikuti perwakilan dari Kecamatan di Boyolali.

Kepala DKP Boyolali, Bambang Purwadi menjelaskan, “Kegiatan ini merupakan bentuk sosialisasi akan pentingnya konsumsi pangan yang berkualitas yang dibutuhkan setiap individu untuk hidup sehat, aktif dan produktif.”

Bagi pemenang dalam lomba ini selain memperoleh uang pembinaan dan tropi, juga berhak mewakili Boyolali dalam lomba serupa di Tingkat Jawa Tengah bagi yang meraih Juara I.

Lebih lanjut Bambang menambahkan, pangan berkualitas merupakan kebutuhan dasar bagi setiap warga. Makanan yang berkualitas menurut Bambang merupakan makanan yang dikonsumsi mengandung gizi lengkap, dengan berjumlah berimbang antar kelompok pangan, cita rasa, daya cerna, daya terima dan daya beli masyarakat. “Pangan berkualitas itu tidak harus mahal asal berimbang dan cukup kandugan gizinya,”imbuh Bambang.

Senada dengan apa yang disampaikan Bambang Purwadi, Asisten Tata Pemerintahan dan Kesejahteraaan Rakyat Sekda Kabupaten Boyolali, Bony Facio Bandung yang mewakili Bupati Boyolali akan pentingnya diversifikasi pangan menggunakan bahan pangan lokal. “Diversifikasi konsumsi pangan untuk ketahanan pangan yang berkelanjutan. Jadi pangan tidak harus mahal, karena mahal belum tentu sehat,” ungkap Bony.

Pada kesempatan itu, pihaknya juga mengingatkan instruksi Bupati Boyolali bagi setiap OPD Boyolali untuk menggunakan produk pangan lokal disetiap acara pertemuan, rapat dan jamuan.

Berita Terkait