DOA DARI JEPARA UNTUK ROHINGNYA

  • 06 Sep
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

JEPARA-Tragedi kemanusiaan yang dialami oleh warga Rohingnya di Myanmar, memantik keprihatinan dari berbagai pihak. Sebagai wujud rasa empati atas tragedi kemanusiaan tersebut, pada hari Selasa (5/6) jam 19.00, bertempat di Omah Jagong, kompleks Museum RA Kartini Jepara, diadakan pertemuan lintas agama. Dalam kegiatan yang diprakarsai oleh FKUB (Forum Komunikasi Antar Umat Beragama) Jepara ini, dihadiri Wakil Bupati Jepara, Dian Kristiandi,S.Sos Dandim 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki, S.IP, Kapolres Jepara AKBP Yudianto Adhi Nugroho, S.IK dan tokoh lintas agama serta tokoh masyarakat.

Dalam sambutan pembukaan, Ketua FKUB Jepara Dr. KH. Mashudi, M.Ag, menyampaikan bahwa apa yang terjadi di Rohingnya merupakan tragedi serta kejahatan terhadap kemanusiaan yang sudah di luar batas. KH.Mashudi yang juga ketua MUI Jepara ini mengemukaan satu kondisi yang bersifat paradoksal. “Ketika ada anak orang utan yang meninggal, seluruh dunia menyatakan keprihatainanya. Tetapi ketika terjadi tragedi dan kejahatan kemanusaan di Rohingnya, banyak negara besar yang seolah tidak peduli,” ungkap KH. Mashudi.

Ditambahkan oleh dosen UIN Walisongo Semarang ini, warga masyarakat Jepara mendukung upaya-upaya untuk pemulihan kondisi di Rohingnya. “Tindakan-tindakan di luar batas kemanusiaan harus dihentikan. ,” tegasnya. Tema acara pada pertemuan lintas agama tersebut adalah “Umat Budha Kabupaten Jepara Mengecam Kejahatan Kemanusiaan di Myanmar – SAVE ROHINGNYA.”

Sementara dalam sambutannya Wakil Bupati Jepara Dian Kristiandi, S.Sos, menyampaikan apresiasi yang baik atas upaya yang dilakukan oleh FKUB Jepara. “Dari kejadian di Rohingnya ini memberikan pelajaran kepada kita semua, betapa Pancasila bisa mempererat dan mejadi alat pemersatu bangsa Indonesia yang kaya akan suku, ras, beragam agama serta kepercayaan. Coba, kalau bangsa Myanmar mau mempraktekkan ajaran dalam sila-sila Pancasila, tak akan terjadi tragedi kemanusiaan seperti Rohingnya ini.” Ungkap Andi.

Hal yang senada juga disampaikan oleh Dandim dan Kapolres Jepara. Kapolres menambahkan, agar apa yang terjadi di Myanmar ini jangan sampai merembet ke ranah politik mauapun agama. “Kita bersyukur bahwa Jepara memiliki tokoh-tokoh agama dan masyarakat yang luar biasa kompak. Ini harus dipertahankan dan tokoh agama mengajak umatnya untuk semakin meningkatkan toleransi antar umat beragama,” pungkas Kapolres Jepara.

Dialog Lintas agama ditandai dengan pembacaan Komitmen Umat Budha Jepara yang dibacakan oleh Bante Yatiko, disaksikan oleh Dr. KH. Mashudi, M.Ag (Islam), Pdt. David Sriyanto, M.Th (Protestan), Yulia Setyowati, S.Sos. MM (Katolik) dan Pinandita Ngardi Sindu Atmaja (Hindu). Forum kemudian berdoa agar tragedi Rpohingnya bisa segera berakhir. (Diskominfo @arifdarmawan). ***

Berita Terkait