Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Dikukuhkan, Komite Ekraf Diminta Tak Latah Berkreasi
- 01 Jul
- yandip prov jateng
- No Comments

BATANG – Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kabupaten Batang diminta mengedepankan budaya ekonomi kreatif. Mereka didorong untuk terus menciptakan inovasi untuk membangkitkan perekonomian masyarakat.
Hal itu disampaikan Bupati Batang Wihaji, usai mengukuhkan kepengurusan Komite Ekraf Batang, di Aula Kantor Bupati, Selasa (29/6/2021). Menurutnya, inovasi mutlak dibutuhkan di era pandemi seperti sekarang.
“Pengembangan potensi daerah Kabupaten Batang adalah pekerjaan rumah kita. Maka perlu ada penguatan kelembagaan, yang tahu tugasnya hingga terbentuk koodinator daerah (Korda) masing-masing,” katanya.
Ditambahkan, dalam melaksanakan tugas, anggota Komite Ekraf harus memahami pilar ekonomi kreatif. Yakni budaya ekonomi kreatif yang harus tertanam dalam jiwa masing-masing, secara total pada setiap zaman.
“Dalam praktiknya tidak latah (meniru). Itu (latah) berarti miskin inisiasi. Tujuannya untuk memaksa kita berpikir dan menelurkan ide-ide di luar nalar pada umumnya. Harus ada sesuatu yang baru di setiap momentum di tiap daerah,” terangnya.
Diakui, inovasi merupakan tantangan semua pihak. Terlebih dengan potensi yang dimiliki setiap daerah di Kabupaten Batang, yang mesti bisa dijembatani masing-masing Korda.
“Dari semua itu, yang tidak kalah penting adalah peran teknologi juga mendukung kesuksesan para pelaku ekonomi kreatif. Kreativitas kalau tidak ditunjang teknologi yang luar biasa dengan memanfaatkan media sosial, mungkin masyarakat luas tidak akan tahu potensi Batang dan kehebatan warganya,” tegasnya.
Sementara itu, Plt Disparpora Batang Wahyu Budi Santoso menerangkan, sejumlah industri ekonomi kreatif di Batang telah berkembang, bahkan karyanya merambah hingga ke mancanegara.
“Ada kreativitas di bidang kriya seperti produsen seni lukis kayu, kacamata kayu dan produk-produk lainnya yang sudah diekspor ke luar negeri. Seni kriya ini kemanfaatannya sangat luas, karena memanfaatkan limbah kayu yang tidak terpakai,” bebernya.
Menurutnya, Komite Ekraf merupakan lembaga nonstruktural yang dibentuk untuk membantu pelaksanaan ekonomi kreatif. Dengan anggota para pelaku, akademisi, praktisi dan media, mereka diharapkan ikut merencanakan serta mendampingi pelaku ekonomi kreatif di lapangan.
Sebagai informasi, secara garis besar kepengurusan Komite Ekraf Batang, Pembina Bupati Wihaji, Pengarah Ketua Dekranasda Uni Kuslantasi Wihaji, Ketua Umum Komite Ekraf Achmad Suroso, Wakil Ketua Umum Rivani Yunianto, dan Sekretaris Eka Panca Wijaya.
Penulis : MC Batang Jateng/Heri
Editor : Ul, Diskominfo Jateng