Digitalisasi Arsip, Cilacap Gunakan Srikandi

  • 19 Jan
  • statistik kominfo
  • No Comments

CILACAP – Pemerintah Kabupaten Cilacap resmi menggunakan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi alias Srikandi, sebagai aplikasi penanganan arsip dinamis. Digitalisasi di bidang kearsipan tersebut diharapkan dapat memudahkan aksesibilitas, menjamin akuntabilitas kinerja.

Penjabat Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar menyampaikan, penggunaan Srikandi merupakan bagian dari upaya meningkatkan mutu pelayanan publik berbasis digital alias paperless society.

“Surat menyurat berbasis elektronik ini tentu efisien karena akan lebih cepat, murah karena tidak menggunakan kertas. Juga, ketika retensi, penghapusan itu bisa menggunakan elektronik. Jadi, setelah sekian tahun, ketika harus dihapuskan itu tidak perlu secara fisik, tapi bisa secara sistem,” ujar Pj Bupati Yunita.

Lebih lanjut, Srikandi merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Aplikasi ini bersifat antarpemerintah atau Government to Government yang dimanfaatkan oleh instansi pusat dan daerah.

Dalam kesempatan yang sama, Yunita juga meluncurkan Cafe Pustaka dan Pelayanan Literasi Tuna Nera (Pelita), sebuah aplikasi layanan literasi bagi kaum difabel.

“Mereka juga punya hak untuk mengerti dan mendapatkan informasi mengenai apa saja yang ada di dunia ini,” katanya, di halaman Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Cilacap, Rabu (18/1/2023).

Senada, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Cilacap, Achmad Fauzi, menjelaskan, Pelita ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Arpus Dinas Sosial, Pertuni, dan Baznas setempat, dalam rangka pengembangan literasi penyandang disabilitas tuna netra.

“Nantinya akan ada pelatihan dan layanan membaca huruf braile bagi para tuna netra, yang dipandu oleh narasumber yang kompeten, dan diintegrasikan dengan layanan kegiatan perpustakaan keliling,” bebernya.

Sedangkan Cafe Pustaka, imbuhnya, diharapkan dapat meningkatkan minat baca generasi muda serta mendukung program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, yakni melalui kemitraan dengan UMKM lokal.

“Nah dari UMKM ini, mereka itu sudah bisa memproduksi, tapi mungkin terkendala untuk tempat promosinya. Dengan menggandeng UMKM ini, kami berharap dapat meningkatkan omset penjualan produknya sekaligus memberikan layanan baca buku di tempat,” ungkap Achmad.

Sebagai informasi, Perpustakaan Daerah Kabupaten Cilacap memiliki 34.908 judul buku dan 55.438 eksemplar majalah yang dapat dipinjam secara gratis oleh masyarakat. Selain itu, terdapat 332 judul buku braile dan 978 eksemplar majalah yang disediakan untuk difabel netra.

Penulis: Enka, Kontributor Cilacap
Editor: Tn, Diskominfo Jateng

Berita Terkait