Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
DI KENDAL GARAM TAK BERYODIUM MASIH BEREDAR DI PASAR
- 07 Sep
- yandip prov jateng
- No Comments

KENDAL – Meskipun selalu dipantau, peredaran garam tak beryodium masih saja ditemui di pasaran. Dari hasil monitoring garam beryodium, yang dilakukan oleh Tim GAKY pada akhir pekan lalu, masih ditemukan garam tidak beryodium sebanyak 26,15 %, dan 15.39 % garam, hanya sedikit mengandung zat yodium.
Tim GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium) yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Satpol PP, Polres, Diskominfo dan instansi terkait lain, melakukan monitoring di pasar-pasar tradisional dan toko-toko penjual garam.
Menurut Endang Jumini, Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi pada Dinas Kesehatan Kendal yang juga koordinator Tim GAKY, bahwa berdasarkan temuan Tim Gaky yang berasal dari tujuh pasar sample, ditemukan 64 garam bermerk, 16 merk diantaranya tidak mengandung yodium. Hasil temuan tahun ini, dinilai oleh Endang Jumini bahwa garam beryodium yang dipasarkan mengalami penurunan. Misalnya, prosentase angka garam beryodium pada tahun lalu sebesar 62,5 %, untuk tahun ini turun menjadi 58,48%. Namun demikian pihaknya merencanakan akan terus melakukan pemantauan sebagai bagian dari upaya memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat.
“Keberadaan yodium pada garam, sangat penting karena hampir semua keluarga, menggunakan garam untuk pelengkap bumbu masaknya. Zat yodium ini penting bagi tubuh antara lain, bisa membantu tubuh untuk memanfaatkan kalori secara optimal, sehingga bisa mencegah penimbunan lemak secara berlebihan. Garam beryodium juga bisa membantu tubuh dalam menghilangkan racun dari dalam tubuh, serta bisa membantu system metabolism tubuh untuk lebih maksimal dalam memanfaatkan kalsium”, ungkap Endang.
Terkait dengan temuan tersebut, Endang mengatakan, bahwa pihaknya akan memberikan hasil temuan kepada pengelola pasar. Pengelola pasar diminta untuk bisa menyampaikan, kepada para pedagang pasar, tentang merk-merk garam beryodium dan merk-merk garam yang tidak beryodium. “Dengan demikian diharapkan para pedagang bisa menolak merk-merk garam yang tak beryodium yang ditawarkan oleh produsen atau pemasok garam. Garam yang tak beryodium jangan dijual lagi”, terangnya.
Kedatangan Tim GAKY disambut baik oleh para bakul. Mereka mengaku, merasa terbantu oleh Tim GAKY karena akhirnya dia tahu garam beryodium dan tidak beryodium. “Saya senang apabila ada perhatian dari bapak-bapak dan ibu-ibu dari dinas. Sehingga saya bisa tahu manfaat garam beryodium dan saya nantinya bisa memilih garam beryodium yang akan saya jual”, ujar Prasetya Anita(50) pedagang kios pasar Pegandon. Hal yang sama juga disampaikan oleh Kristina (61) bakul kios Pasar Kendal. ( Kominfo / heDJ )