DESA DILIBATKAN LANGSUNG DALAM PENYUSUNAN PROGRAM PEMBANGUNAN

  • 23 Mar
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

KENDAL – Musyawarah Rencana Pembangunan Kabupaten Kendal (Musrenbang) tahun 2018   yang dilangsungkan di pendopo kabupaten, Rabu (22/3), untuk yang pertama kali,  juga dilakukan dialog langsung dengan masyarakat desa, melalui sistem telekonferens. Kali ini  dengan melibatkan  dua desa yaitu yaitu desa Tambaksari Kecamatan Rowosari dan Desa Wonodadi Kecamatan Plantungan. Desa Tambaksari berlokasi di wilayah pantura sedangkan desa Wonodadi berada diwilayah dataran atas yang berjarak 58 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Kendal.

Telekonferens yang melibatkan dua desa ini, menurut Kepala Diskominfo Drs Muryono MPd, adalah program uji coba. Untuk tahun-tahun berikutnya akan ditambah lagi jumlah desa yang akan bisa berdialog langsung saat digelar Musrenbang. Hal tersebut sekaligus sebagai bagian dari menyambut program desa online, yang untuk tahun 2017 diharapkan sudah bisa dilaksanakan  menyeluruh di 286 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Kendal.

“Kelebihan dengan menggunakan telekonferens adalah bisa lebih menyederhanakan dan mempercepat cara komunikasi antara pemerintah kabupaten (bupati) dengan pemerintah desa (kades). Dan masyarakat bisa secara langsung menyampaikan aspirasinya. Kemudian dengan program desa online yang ditargetkan akan selesai tahun 2017 ini, akan mempercepat proses pembangunan, karena muara pembangunan adalah desa” kata Muryono.

Kades Wonodadi Moh Sirodjullah saat melakukan telekonferens yang dilakukan dibalai desa setempat, dihadiri Muspika Kecamatan Plantungan, Ketua dan Anggota BPD, TP PKK, tokoh masyarakat, tokoh agama,  menyampaikan usulan tentang perlunya peningkatan perhatian pemerintah kabupaten terhadap rumah tidak layak huni yang di desanya terdapat 620 buah. Pada kesempatan ini, Sirodjullah minta agar 41 rumah tidak layak huni bisa terwadahi terlebih dahulu  pada musrenbangkab 2018. Dia juga mengajukan usulan agar ADD di desanya bisa ditambah. Alasannya, karena pemdes akan mendirikan BUMDes berupa industri rumahan pembuatan air minum kemasan, serta pembangunan gedung serba guna, yang bisa digunakan untuk kegiatan hajatan bagi warganya.

Sirodjullah menilai pelaksanaan Musrenbangkab yang disertai dengan telekonferens dengan desa, merupakan program yang sangat baik. Dia berharap untuk tahun-tahun selanjutnya bisa lebih dikembangkan lagi. “Jadi  tidak hanya melibatkan dua desa saja, akan tetapi bisa ditambah lagi. Dengan sistem telekonferens, maka masyarakat  bisa lebih mengetahui tentang rencana program pembangunan yang direncanakan pemkab, dengan  secara langsung. Harapan saya  agar musrenbang ini tidak hanya seremonial saja, akan tetapi ada tindak lanjut untuk merealisasikannya. ( Kontributor Kendal / heDJ /diskominfo)

 

Berita Terkait