Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Demi Estafet Kepemimpinan, Unsoed Pertahankan Kurikulum KKN
- 05 Mar
- yandip prov jateng
- No Comments

PURBALINGGA, INFO- Beberapa kampus atau Universitas yang sudah meniadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tidak diikuti oleh Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Hal tersebut disampaikan wakil rektor 3 Unsoed, Kuat Puji Prayitno saat acara penarikan mahasiswa KKN, Senin (4/3) di Pendapa Kecamatan Bobotsari.
Kuat mengatakan, KKN masih masuk dalam kurikulum Unsoed dikarenakan kegiatan tersebut dirasa sangat penting guna kaderisasi. Menurutnya, KKN yang diterjunkan di masyarakat bisa menjadi ajang penampaan mental sehingga estafet kepemimpinan bisa terjadi dengan semestinya. “Kami tidak ingin ikut-ikutan menghapus kurikulum KKN karena menurut kami estafet kepemimpinan bisa ditempa salah satunya jika mahasiswa terjun ke masyarakat,” kata Kuat.
Kuat menambahkan, KKN juga bertujuan agar mahasiswa memiliki kepekaan social kepada masyarakat. Hal itu dirasa perlu karena di zaman sekarang kepekaan perlu lebih diasah agar generasi muda tidak menghilangkan adat ketimuran yang penuh dengan rasa kepekaan. “Social sensitivity dari mahasiswa yang notabene adalah generasi muda harus terus dijaga yang salah satunya dengan kegiatan KKN ini,” imbuhnya.
Kuat juga menyampaikan terima kasih yang telah menerima mahasiswa KKN Unsoed dan telah memfasilitasi berbagai kegiatan di dalamnya. Dirinya berharap, kerjasama yang sudah dilakukan dengan baik antara Unsoed dan Pemkab Purbalingga selama ini bisa berlanjut terus. Dia juga berpesan kepada 218 mahasiswa yang telah melakukan KKN untuk tidak berhenti mengabdi di masyarakat karena dia menilai pengabdian di masyarakat bukan hanya ketika KKN tapi justru ketika mereka sudah lulus, aplikasi ilmu yang sesungguhnya baru dimulai.”Kami sangat berterima kasih kepada Pemkab Purbalingga yang telah menyambut kami serta memberikan fasilitas kepada mahasiswa KKN kami. Kami juga berpesan kepada kalian (mahasiswa KKN) untuk tidak berhenti mengabdi kepada masyarakat. Setelah lulus nanti justru ilmu yang sesungguhnya yang akan dipraktekan baru dimulai,” tuturnya.
Koordinator mahasiswa KKN Unsoed, Fikri Ahmad Wiranta melaporkan beberapa kegiatan yang telah dilakukan seperti sosialisasi pentingnya wajib belajar 12 tahun dan di bidang kesehatan seperti pemberantasan sarang nyamuk yang menjadi penyebab penyakit demam berdarah. “Semoga apa yang sudah kami lakukan di Kabupaten Purbalingga bisa bermanfaat dan tidak hanya bersifat kenang-kenangan semata. Akan tetapi, mudah-mudahan masyarakat sekitar bisa mengembangkan apa yang sudah kami perbuat,” ujar Fikri.