DATA VALID, KUNCI KEBERHASILAN PEMBANGUNAN DAERAH

  • 03 Aug
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

WONOSOBO-Wakil Bupati Wonosobo, Agus Subagiyo menekankan pentingnya data yang valid bagi kesuksesan pembangunan daerah. Karena itulah, Wabup meminta agar setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup pemerintah Kabupaten Wonosobo terus memperbarui data-data terbaru di wilayah kerja mereka, sehingga memudahkan arah dan sasaran program pembangunan di setiap tahunnya. “OPD yang hadir dalam kesempatan ini saya harapkan untuk bisa memperbarui data-data pendukung kinerja, agar ke depan sasaran pembangunan daerah lebah tepat dan akurat, sehingga tidak perlu lagi terjadi pemborosan anggaran hanya gara-gara tidak validnya data dalam perencanaan,” tutur Wabup kepada sejumlah perwakilan OPD yang hadir pada acara forum group discussion (FGD) Daerah Dalam Angka (DDA) Selasa (1/8).

Acara yang digelar Badan Pusat Statistik bersama Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wonosobo di Pendopo Rumah Dinas Wakil Bupati tersebut, menurut Agus sangat strategis, terutama dalam rangka mempersiapkan peluncuran Wonosobo Dalam Angka (WDA) Tahun 2017, pada 16 Agustus Mendatang. Data-data yang akan tersaji didalam WDA 2017, dikatakan Wabup bakal menjadi modal berharga bagi arah pembangunan Kabupaten Wonosobo di tahun mendatang. “Berbagai sasaran pembangunan, termasuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM), melalui sektor pendidikan dan kesehatan juga berbasis pada data yang valid,” lanjutnya. Karena itulah, melalui FGD tersebut Wabup berharap agar setiap OPD di lingkup Pemkab senantiasa berkoordinasi, bergandengan tangan untuk bekerjasama secara sinergis  untuk sinkronisasi data.

Pentingnya kerjasama antar OPD dalam rangka penyempurnaan data bagi pembangunan daerah juga ditegaskan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Wonosobo, Sri Sukiswati. Penyusunan Wonosobo dalam Angka diakui Sri bukan tanpa kendala, karena tidak sedikit OPD yang belum sepenuhnya menyadari pentingnya akurasi data. “Kendala yang kami temui antara lain adalah pergantian personel yang menjadi pemegang olah data di OPD, membuat proses penyempurnaan harus sampai di detik-detik terakhir target waktu pengumpulan data,” jelasnya. Pihak BPS, menurut Sri bahkan harus mendatangi OPD-OPD yang sampai waktu yang ditentukan belum setor data, dan ternyata ketika ditanyakan, belum siap. “Target waktu untuk penyempurnaan sebenarnya sudah kami sampaikan di awal, tapi beberapa OPD ternyata kurang mempedulikan, dan bahkan ada yang surat pemberitahuannya hilang, sehingga kami buatkan lagi dan baru kemudian dikerjakan,” bebernya.

Perihal upaya penyempurnaan data di Kabupaten Wonosobo diutarakan Kepala Bidang Informatika Dinas Kominfo, Sulistiyani. “Di Pemkab Wonosobo, kami upayakan untuk merealisasikan single data system agar ke depan lebih akurat, lengkap, akuntabel, up to date, dan mudah diakses,” terangnya. Single Data System, menurut Sulistiyani akan dapat diwujudkan dengan adanya integrasi antar instansi terkait, baik eksternal maupun internal sehingga cita-cita untuk mencapai pembangunan yang berkualitas dan pengendalian pembangunan secara efektif dapat diraih. Manfaat lain dari data yang terintegrasi, disebutkan Sulistiyani akan dapat dirasakan tidak hanya oleh Pemerintah daerah, melainkan juga untuk masyarakat dan dunia usaha. “Dunia usaha akan lebih mudah menentukan kebijakan dan prediksi investasi, sementara masyarakat juga akan dimudahkan dalam akses data melalui informasi-informasi faktual,” tandasnya.**Kontributor Humas Wonosobo**

Berita Terkait