Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Dapat Alat Bantu Gerak, Belasan Difabel di Temanggung Jalani Pengukuran
- 09 Mar
- yandip prov jateng
- No Comments

TEMANGGUNG – Belasan difabel menjalani pengukuran untuk bantuan alat bantu gerak yang diterima, di Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Selasa (8/3/2023). Pengukuran diperlukan untuk memastikan alat bantu gerak sesuai dengan anggota tubuh, dan nyaman saat dipakai.
Ketua Tim Kerja Alat Bantu Sentra Terpadu Kartini, Suratina, mengatakan bantuan dari Kementerian Sosial itu diperlukan untuk menunjang aktivitas difabel. Sehingga terapi fisio yang dijalani bisa optimal, agar bisa lekas sembuh.
Ia mengatakan, pemberian alat bantu gerak itu berdasar kebutuhan. Pada tahap awal, sebanyak 15 orang mendapat bantuan, yang selama ini sedang menjalani terapi di Sentra Terpadu Kartini. Bantuan tersebut berupa sepatu AFO (Ankle Foot Orthosis), backslap, trans support, dan lainnya, sesuai dengan hasil asesmen petugas.
“Fisioterapis melakukan asesmen pada penyandang disabilitas. Mereka membutuhkan alat bantu gerak, sehingga dilakukan pengukuran terlebih dahulu sebelum alat itu diterimakan,” katanya saat ditemui, Kamis (9/3/2023) di Temanggung.
Suratina juga menjelaskan, pengukuran perlu dilakukan sebelum penerima manfaat mendapat alat bantu. Sebab, para difabel fisik memiliki kebutuhan yang berbeda, baik dari segi jenis dan ukuran alat bantu.
“Kebutuhan tidak bisa disamaratakan, pengukuran dilakukan agar sesuai kebutuhan,” tegasnya.
Orang tua penerima manfaat, Nadhiroh (30) mengatakan, anaknya menjalani pengukuran untuk alat bantu gerak kakinya. Ia mengatakan, berdasar keterangan dokter, Abayumi, anaknya, pernah mengalami serangan virus ganas yang mengakibatkan kemunduran dalam perkembangan dan pertumbuhan.
“Dulu itu bisa makan, minum, jalan, tapi sejak sakit tidak bisa apa-apa,” katanya.
Nadhiroh tak ingin berputus asa dengan kondisi anaknya. Ia membawa Abayumi menjalani berbagai terapi di Sentra Terpadu Kartini di Temanggung, salah satunya fisioterapi.
“Perlu menjalani fisioterapi agar dapat jalan kembali. Fisioterapis menganjurkan penggunaan alat bantu agar dapat maksimal terapinya, sehingga dilakukan pengukuran terlebih dahulu,” katanya.
Ditambahkan, selama satu bulan terapi, telah banyak kemajuan, di antaranya otot kaki dan leher sudah makin kuat. Nadhiroh berharap bantuan alat dapat mempercepat kesembuhan anaknya.
Penulis : MC.TMG/Aiz;Ekp;Ysf
Editor : Ul, Diskominfo Jateng