DALANG CILIK BLORA JUARA SATU FESTIVAL DALANG NASIONAL 2017

  • 15 May
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

 
BLORA – Dalang cilik Kabupaten Blora semakin moncer. Setelah November lalu tampil sebagai peserta terbaik Festival Dalang Bocah Nasional dalam rangka Hari Wayang Dunia 2016 di Museum Wayang Jakarta, kini salah satu putra terbaik Blora ini kembali menorehkan prestasi tingkat nasional dan keluar sebagai juara pertama.
 
Ialah Wishme Salman Abdillah atau yang lebih akrab disapa Alif Kriwul dalang cilik dari Sanggar Seni Cahyo Sumirat Blora. Dalang cilik yang saat ini menyandang sebagai siswa kelas VI SD Islam Baitunnur Blora ini akhir pekan lalu menerima penghargaan sebagai dalang cilik terbaik. Menyabet juara pertama dalam Festival Dalang Cilik Nasional 2017 yang diselenggarakan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
 
Menurut Ki Nuryanto pengasuh Sanggar Seni Cahyo Sumirat, anak asuhnya itu dalam festival yang diselenggarakan untuk memeriahkan Dies Natalis UNY Yogyakarta ke 53 mulai 2-6 Mei 2017 tersebut berhasil meraih nilai tertinggi setelah memukau juri dan tamu undangan.
 
“Dari sejumlah 38 peserta, hanya diambil juara 5 besar. Sebagai juara pertama, Alif memperoleh nilai sebanyak 755. Sementara juara kedua diperoleh Zaki Nugrah Maulana dalang cilik dari Banjarnegara dengan nilai 738, dan juara ketiga diraih Muh Rafi Nur Fauzy dari Tulungagung Jatim dengan nilai 737. Juara keempat Hilmy Maulana Adi dari Kulonprogo dengan nilai 735 dan juara kelima Bagas Nursatwika dari Kota Yogyakarta dengan nilai 724,” jelas Ki Nuryanto Selasa siang (9/5).
 
Ia mengungkapkan, sebenarnya ada 3 dalang cilik Blora yang mengikuti festival itu. Ketiganya merupakan pemenang Festival Dalang Cilik Kabupaten Blora tahun 2015 lalu. Selain Alif, ada Tegar Haryoseno siswa MI Assalam Cepu dan Aknantya Akmal Fauzan siswa SDN 1 Sambong. Ketiganya merupakan asuhan Sanggar Seni Cahyo Sumirat Dukuh Pangkat Desa Purwosari Kecamatan Blora Kota.
 
“Harusnya Blora bisa mendominasi juara di festival tersebut. Namun ternyata juri dari UNY berkata lain. Hanya Alif yang berhasil meraih juara. Namun demikian ini menjadi kemenangan dan kebanggaan kita semuanya. Karena 3 dalang cilik dari Blora dan rombongannya sebanyak 18 orang tampil komplit, diaulat tampil perdana untuk mengiringi prosesi pembukaan festival.
 
Selain mendalang, mereka juga tampil menabuh karawitan bergantian mengiringi jalannya pentas yang dilakonkan temannya. Rektor UNY dan para tamu undangan pun memberikan tepuk tangan meriah,” lanjut Ki Nuryanto.
 
Sebagai sesepuh dari Sanggar Cahyo Sumirat, ia mengucapkan terimakasih kepada Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) dan Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Blora yang selama ini telah memberikan bimbingan dan memfasilitasi alat untuk latihan.
 
“Kami hanya lima kali latihan untuk mengikuti festival itu. Anak-anak yang menentukan lakonnya. Kami dari sanggar hanya mematangkan sabet dan iringan gamelannya. Karena alur cerita sudah mereka pahami sesuai lakon yang dipilih,” terang Ki Nuryanto.
 
Dalam festival itu, Alif memainkan lakon Gatotkaca Jedi. Sementara Tegar memainkan lakon Wahyu Cakraningrat, dan Akmal memainkan lakon Wahyu Topeng Waja.
 
“Dengan prestasi yang telah berhasil mengharumkan nama Blora ini, kami berharap kedepan ada perhatian lebih besar dari pemerintah kabupaten,” pungkasnya.
 
Alif merasa bangga karena bisa kembali meraih prestasi tingkat nasional dan mengharumkan kota kelahiran. Anak dari Edi Purwanto warga Dukuh Maguan Desa Tamanrejo Kecamatan Tunjungan ini ingin kelak bisa menjadi dalang kondang seperti Ki Sigit Ariyanto dan Ki Manteb Sudarsono. (Humas Blora)

Berita Terkait