CFD Aktif Kembali, Dishub Lakukan Rekayasa Penutupan Jalan

  • 07 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau _car free day_ (CFD) pada Minggu 5 Juli 2020, ternyata mengundang banyak warga untuk berolahraga di sekitar Kawasan Mataram Kota Pekalongan. Dinas Perhubungan Kota Pekalongan bahkan memberlakukan rekayasa lalu lintas, dengan menutup beberapa ruas jalan yang ada di kawasan tersebut saat kegiatan CFD diaktifkan kembali.

“Kami telah menutup beberapa ruas jalan, karena mulai hari Minggu ini, Car Free Day di kawasan Mataram mulai dibuka kembali untuk kegiatan olahraga, wisata kuliner, dan belanja,” tutur Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekalongan, Slamet Prihantono usai mendampingi Wali Kota Pekalongan meninjau Kawasan Pasar Wisata Mataram, Minggu (5/7/2020).

Kadishub yang akrab disapa Totok ini menerangkan, ruas jalan di kawasan CFD Mataram tersebut diberlakukan penutupan, baik seluruhnya maupun sebagian, dan dijaga oleh petugas dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, serta dibantu aparat TNI-POLRI.

Dia mengungkapkan, adapun jalan yang ditutup seluruhnya yakni di ruas sepanjang Jalan Majapahit, Jalan Mataram dan Jalan Kurinci yang menuju Jalan Majapahit. Sementara, untuk ruas jalan yang ditutup sebagian yakni Jalan Kurinci yang menuju Jalan Slamet, sebagian Jalan Kurinci yang menuju Jalan Wilis serta Jalan Argopuro dari arah KH Mas Mansyur.

“Penutupan jalan ini dijaga oleh petugas di beberapa ruas, seperti di Jalan Mataram ditutup penuh, Majapahit juga ditutup. Dari arah Jalan Kurinci ada yang ditutup seluruhnya, dan ada yang sebagian untuk akses masuk atau parkir motor. Penutupan dilakukan sejak pukul 06.00 pagi hingga pukul 12.00 siang,” papar Totok.

Ia menegaskan meskipun sudah diberlakukan era _new normal_, masyarakat diminta untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, seperti selalu memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak aman antara satu dengan yang lain, rutin mencuci tangan menggunakan sabun.

“Alhamdulillah, dari paguyuban pasar wisata Mataram sudah cukup tertib. Sudah ada penataan jaga jarak, serta menyediakan tempat cuci tangan menggunakan sabun di pintu masuk dan keluar yang tertata rapi. Paguyuban juga sudah mendata siapa saja anggotanya yang berjualan di kawasan ini, khususnya pedagang yang merupakan warga Kota Pekalongan. Karena dari hasil kesepakatan pemkot dan paguyuban kemarin, ada batasan kuota, mengingat keterbatasan luasan wilayah yang ada,” tandas Totok.

Penulis : Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor : dnk/Diskominfo Jateng

Berita Terkait