Cegah Stunting, Pemkab Rembang Gandeng 3 Bapak Asuh

  • 29 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

REMBANG – Dalam rangka memerangi stunting, Pemerintah Kabupaten Rembang berupaya menggandeng pihak ketiga. Yakni, adanya tiga bapak asuh anak stunting, seperti PDAM yang kini berubah nama menjadi Perumda Banyumili, PT BPR BKK Lasem, dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Rembang.

Ketua TP PKK Kabupaten Rembang Hasiroh Hafidz menyampaikan, ketiga bapak asuh tersebut memberikan bantuan kepada keluarga yang membutuhkan untuk memenuhi gizi bagi anak pengidap stunting, selama tiga bulan.

“Dengan adanya bapak asuh ini, diharapkan bisa membantu orang tua yang anaknya stunting untuk pemenuhan gizinya, agar mempercepat bayi-bayi stunting bisa segera terentaskan, karena mungkin ekonomi mereka pas-pasan,” ungkap Hasiroh pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Kabupaten Rembang, di Balai Desa Pohlandak, Kecamatan Pancur, Rabu (29/6/2022).

Selain itu, lanjut Hasiroh, pihaknya akan terus berupaya menyosialisasikan program pencegahan stunting secara masif, yaitu dengan memotivasi para ibu untuk dapat memenuhi gizi anaknya. Sebab, menurutnya, pemenuhan gizi pada anak, yang paling dapat memastikannya adalah dari keluarga sendiri.

“Jika kita sudah berupaya sosialisasi dan program pencegahan stunting masif, tapi keluarga tidak ada gregetnya sendiri sama saja,” bebernya.

Hasiroh berharap, melalui Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD, pemerintah akan mengawasi remaja, perempuan yang akan menikah, mereka yang hamil dan ibu menyusui, serta 1.000 hari pertama kehidupan bayi, guna memastikan asupan gizinya untuk meminimalisasi stunting.

Pada kesempatan itu, untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu dalam menyajikan makanan bagi keluarga atau anak, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Kabupaten Rembang juga mendatangkan pelaku kuliner yang memberikan contoh menu makanan dan cara memasak yang mendukung pencegahan stunting

Kepala Puskesmas Pancur dr Samsul Anwar menyebutkan, ciri- ciri anak yang stunting di antaranya tumbuh kembang anak lambat termasuk giginya, wajah lebih muda dari anak seusianya. Yang paling mengkhawatirkan, yaitu berdampak buruk pada daya tahan tubuh dan IQ yang rendah.

“Berdampak buruk pada tumbuh kembang anak, daya tahan tubuh, kemampuan fokus, dan memori belajarnya, serta IQ-nya rendah karena otaknya kecil,” ujarnya.

Sedangkan penyebab dari stunting, dikatakannya karena beberapa faktor. Di antaranya, calon ibu mengidap anemia, ibu saat hamil kurang asupan gizi yang mengakibatkan nutrisi otak anak melalui plasenta berkurang.

“Begitu pun dengan pemberian ASI (air susu ibu) nol sampai enam bulan juga sangat penting bagi bayi. Namun, jika sang ibu tidak mengonsumsi makanan yang bergizi juga percuma, kualitas ASI-nya jelek,” jelasnya.

Penulis: Mifta, Kominfo Rembang
Editor: Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait