Cegah Covid-19, Ponpes Diminta Batasi Interaksi Orang Luar

  • 26 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekalongan meminta pengurus pondok pesantren (Ponpes) membatasi santrinya untuk tidak berinteraksi dengan orang dari luar. Sebab, akan lebih aman dan meminimalkan risiko penularan Covid-19, baik bagi dirinya maupun lingkungan Ponpes.

Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) Kemenag Kota Pekalongan, HM Nadhief mengatakan, selain menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, Ponpes juga hendaknya membatasi adanya interaksi dengan orang lain.

“Prokesnya dalam pembelajaran di Ponpes selain wajib memakai masker, cuci tangan menggunakan sabun, dan cek suhu tubuh, pada saat pembelajaran juga dibatasi jumlah santrinya. Pengurus juga telah membatasi santrinya untuk tidak berinteraksi dengan orang dari luar,,” kata Nadhief saat ditemui di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.

Nadief menambahkan, di tengah pandemi ini, ada beberapa Ponpes yang menerapkan pembelajaran dengan sistem daring sehingga antara ustaz atau santrinya dilakukan secara terpisah dan terbatas.

“Kami berharap jangan sampai klaster Ponpes yang terjadi di daerah-daerah lain ini, tidak terjadi di Kota Pekalongan. Kami terus melakukan pengawasan dan imbauan kepada pengelola pondok pesantren. Kita sudah mengeluarkan surat imbauan agar tetap menjaga kesehatan dan menjalankan protokol kesehatan Covid-19 di lingkungan Ponpes,” tegasnya.

Ketua Rabithah Alawiyah Jateng-DIY, Abu Bakar Alatas mengatakan, Ponpes mengedepankan protokol kesehatan yang ketat sejak sebelum memasuki pintu gerbang. Ia mencontohkan, di sisi luar depan pagar pondok juga dipasang spanduk bertuliskan “Jogo Santri” yang berisikan beberapa kalimat imbauan berbahasa Jawa untuk mengingatkan kepatuhan pada protokol kesehatan.

“Contoh imbauannya yaitu Tetep Nganggo Masker, Cuci Tangan, Jogo Jarak 1-2 Meter, Tetep Olahraga, dan Tetep Maem sing Bergizi & Sehat,” papar Abu, yang yang juga Pengurus Yayasan Ponpes Dahrul Ihsan, Kelurahan Gamer, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan.

Sampai saat ini, lanjutnya, para santri, pengurus, dan staf pengajar membudayakan hidup bersih dan sehat. Ponpes juga menyediakan dokter untuk selalu memantau kesehatan para santri. Selain itu, menyediakan tambahan vitamin bagi seluruh santri.

“Alhamdulillah, selama adanya pandemi, kesehatan mereka tetap dan lebih terjaga. Baik itu dari penerapan protokol kesehatan, pemberian vitamin, pemberian makanan yang sehat dan bergizi, dan olahraga rutin,” pungkasnya.

Penulis : Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor : Rk, Diskominfo Jateng

Berita Terkait