CEGAH BANJIR, TANAMAN DI TANGGUL SUNGAI BODRI DIBABAT HABIS

  • 21 Mar
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

KENDAL – Mencegah terjadinya banjir yang diakibatkan sampah dan batang pohon dan sedimen tanah di sekitar sungai,  Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Penataan Ruang (Taru) Bodri-Kuto Provinsi Jateng, berkoordinasi dengan perangkat desa, Satpol PP Kabupaten Kendal, Koramil dan Polsek Patebon menggelar kegiatan pembersihan tanaman di kawasan sekitar tanggul Kali Bodri Kabupaten Kendal

 

Kepala Balai PSDA dan Taru Bodri-Kuto Provinsi Jateng, Indah Sulistyowati, ditemui di sela-sela kegiatan, Minggu (20/3) mengatakan, aksi bersih-bersih di seputar tanggul Kalibodri ini mengawali kegiatan pembersihan tanaman di seluruh area tanggul Sungai. Menurut Indah, tanaman itu seringkali ada karena ditanami penduduk sekitar dan dilakukan tanpa izin. Walaupun begitu, proses itu dilakukan setelah adanya sosialisasi, peringatan, bahkan kesempatan bagi warga membersihkan tanaman secara mandiri.

 

“Tanaman di sekitar tanggul sungai ada karena ditanami penduduk sekitar, padahal hal tersebut tidak diperbolehkan. Karena tanggul harus bebas dari berbagai tanaman, baik tanaman keras maupun palawija. Agar saat terjadi luapan air maka tidak akan membuat pohon dan sedimen tanah di sekitarnya terseret, yang menyebabkan aliran air tidak lancar. Sehingga dapat berimbas pada banjir,” ujarnya.

 

Dikatakan, proses pembersihan dilakukan guna menghindari kemungkinan korban jiwa yang dapat timbul akibat bencana alam banjir, karena keberadaan tanaman di sekitar tanggul sungai. Paska pembersihan, pihaknya juga akan terus melakukan monitoring langsung di lapangan, sebulan sekali. Pembersihan tanaman di tanggul Kalibodri tersebut meliputi empat desa yakni Desa Purwosari, Magersari, Kumpulrejo, dan Wonosari.

 

“Kami sebenarnya dapat memahami bahwa masyarakat menanam berbagai tanaman produktif di seputar tanggul sungai, karena alasan ekonomi dan kesejahteraan hidup mereka. Namun pembersihan diperlukan, daripada menimbulkan korban jiwa tentu lebih baik jika korban tanaman,” paparnya.

 

Terpisah, Koordinator Pembantu Operasional Pembinaan Bendung dan Sungai pada Satuan Pengelola Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Wilayah Bodri, Sunaryo mengungkapkan pembersihan tanaman di sepanjang tanggul Kalibodri perlu dilakukan guna mengembalikan fungsi tanggul secara maksimal. Kegiatan ini merupakan program berkelanjutan sehingga tidak akan berhenti di satu kegiatan saja.

 

“Bila terus ditanami, tanah akan menjadi gembur dan mudah tergerus air. Akhirnya tanggul pun akan terkikis dan jebol. Sehingga jarak 50 sampai 60 meter dari bantaran dalam sungai dan tanggul harus bersih baik dari  tanaman maupun bangunan,” paparnya. ( Kontributor Kendal )

Berita Terkait