CATEC GELAR PAMERAN SENI RUPA

  • 05 May
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

TEMANGGUNG-Sanggar seni Cah Temanggung Creatif  (Catec) menggelar  pameran seni rupa selama 5 hari di Pendopo Pengayoman. Pameran dibuka oleh Kepala dinas Kebudayaan dan Pariwisata Woro Andijani Kamis (4/5) ditandai dengan menggoreskan cat di kanvas untuk selanjutnya dibuat lukisan.

     Ketua panitia penyelenggara, Witarso Saptono Putro di Temanggung, Kamis, mengatakan pameran yang menggelar 70 karya seni rupa tersebut berlangsung pada 4-8 Mei 2018.  Pameran bertajuk “Bersenyum Dalam warna“ diikuti 43 perupa, yakni dari Temanggung, Yogyakarta, Borobudur, Grabag, Boyolali, Ambarawa, Semarang, dan Wonosobo. Dari karya yang dipamerkan, sekitar 50 lukisan merupakan hasil karya perupa dari sanggar seni Catec dan sisanya hasil karya perupa di luar Temanggung.

     “Di Temanggung jarang sekali diselenggarakan pameran lukisan, untuk itu melalui pameran ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat mencintai seni lukis. Kami Catec hampir setiap tahun mengadakan pameran lukisan, tetapi kelihatannya belum banyak peminatnya,” katanya.

     Dikemukakan untuk merangsang  tumbuh kembangnya minat  berolah seni lukis pihaknya juga sering mengadakan lomba melukis dan mewarnai bagi anak-anak SD tetapi berdasarkan pengamatannya setelah lulus SD tidak lagi ke lukisan, larinya ke “game” dan sebagainya. Setelah juara di SD, ke atasnya sudah jarang sekali. Oleh karena itu seni lukis akan terus dikembangkan dan potensi di Temanggung sendiri sebenarnya cukup bagus, banyak pelukis Temanggung yang sekarang terkenal di tingkat nasional, seperti Lucia Hartini.

     Sejumlah karya lukis yang dipamerkan, antara lain berjudul “Putera Sang Fajar” karya Awi Ibanezta, “Refleksi Kehidupan” karya Purnomo Krebo, “Denpasar Moon” karya Diyo Soewito, “Expression of The Battle” karya Imam Dalang, dan “Terlelap” karya Agus Wahyudi.Pada pameran tersebut terdapat sebuah karya lukis berukuran cukup besar, yakni karya Y. Dedy Sugiyono berukuran 2×4 meter.

     Lukisan berjudul “Si Badut Bikin Onar” tersebut menyampaikan kritik melalui berbagai simbol yang tersirat dalam gambar lukisan, antara lain pasangan Presiden Joko Widodo yang bergandengan tangan dengan Jusuf Kalla di atas singgana. Di samping kirinya terdapat seorang hansip sebagai simbol bahwa Jokowi merupakan sosok pemimpin sederhana yang kurang senang dengan pengawalan ketat.

Berita Terkait