Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

UNGARAN – Kerukunan antarumat beragama harus terus diupayakan oleh semua elemen masyarakat, agar tercipta suasana kehidupan beragama yang nyaman dan kondusif.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Semarang Basari pada sosialisasi moderasi beragama di pendapa rumah dinas bupati setempat, Rabu (15/6/2022). Menurutnya, moderasi beragama dapat dimaknai sebagai cara pandang perilaku beragama yang menghargai perbedaan. Sehingga, perlu terus ditanamkan dan dipahami masyarakat, untuk menghindari perilaku ekstrem saat mengamalkan ajaran agama.

“Diperlukan peran aktif semua pihak untuk menciptakan dan memelihara kerukunan di masyarakat majemuk dengan beragam agama dan budaya,” ujar wabup.

Ketua Forum Komunikasi Unat Beragama (FKUB) Kabupaten Semarang, H Sinwani, menyampaikan implementasi nilai moderasi beragama dinilai tepat untuk menjadikan setiap pemeluk agama bersikap toleran dan moderat. Sehingga, dapat menjamin terciptanya kerukunan umat beragama.

Karenanya, lanjut Sinwani, pihaknya menggelar beberapa kegiatan sosialisasi guna mencegah timbulnya radikalisme di kalangan umat beragama.

“Secara prinsip moderasi beragama akan menekan paham radikalisme dan mendukung kerukunan antarumat beragama,” terangnya.

Menurut Sinwani, secara umum kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Semarang terjaga dengan baik. Tapi diakuinya, persoalan ini memiliki sifat sumbu pendek yang mudah meletup menjadi friksi.

Disampaikan, selama kurun waktu terakhir ini, beberapa friksi tersebut terjadi. Namun, dengan komunikasi yang baik antarelemen, ditambah fasilitasi oleh FKUB didukung TNI dan Polri, friksi kecil itu tidak berkembang menjadi konflik terbuka.

“Ada beberapa friksi, namun dapat diselesaikan dengan baik. Terpenting semangat kerukunan dan kondusivitas daerah tetap terjaga,” tegasnya.

Penulis: Junaedi, Diskominfo Kab Semarang
Editor: Di, Diskominfo Jateng