Bupati Tiwi : Tetap Patuhi Imbauan Pemerintah

  • 21 Apr
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menyatakan, semua langkah dan program dalam penanganan Covid-19 harus bersinergi, dapat dijalankan bersama mulai dari Gugus Tugas tingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa/Kelurahan hingga ke tingkat RT/RW. Semuanya mesti bergerak bersama.

“Sekecil apapun peran masyarakat dalam upaya penyebaran Covid-19 akan sangat berharga dan berpengaruh,” kata bupati saat dikonfirmasi di Ruang Kerjanya, Senin (20/4/2020).

Seperti pemudik yang sudah terlanjur pulang ke Purbalingga, tidak tahu mereka membawa virus corona atau tidak. Sehingga ketika sudah berada di Purbalingga, diharuskan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari.

Dia mengaku sering menerima laporan, masih ada pemudik berstatus ODP dan memakai gelang identitas namun terlihat bepergian ke luar rumah. Ini menunjukan, mereka tidak menghargai kesehatan diri sendiri, keluarga maupun masyarakat.

“Dari enam pasien positif Covid-19, semuanya memiliki riwayat perjalanan dari kota besar episentrum penyebaran virus corona,” tutur Tiwi, sapaan akrab bupati.

Untuk itu, pihaknya meminta agar masyarakat mematuhi imbauan pemerintah, mulai dari memakai masker ketika berada di luar rumah, menjaga jarak, dan tetap di rumah apabila tidak ada kepentingan yang mendesak.

“Untuk beribadah, di rumah saja dulu seperti sudah disampaikan oleh tokoh agama dan pemerintah,” imbuhnya.

Bupati menjelaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan memperhatikan imbauan dari pemerintah pusat. Kebijakan yang disarankan, ditindaklanjuti pemkab secara seksama dengan menyesuaikan kondisi di lapangan, seperti menyiapkan pos siaga di enam wilayah perbatasan masuk Purbalingga dan mendorong seluruh desa untuk membuat tempat karantina bagi warganya yang sudah terlanjur mudik.

“Pemkab Purbalingga sudah membuat posko Covid-19 hingga ke tingkat RT/RW, memberikan gelang identitas bagi ODP agar tidak keluar rumah dulu selama masa karantina mandiri, melakukan penyemprotan disinfektan, dan menyiapkan Jaring Pengaman Sosial bagi warga masyarakat yang terdampak,” ungkap Tiwi.

Dia berpesan, kepada seluruh warga Purbalingga untuk bergotong royong, mengatasi pandemi Covid-19.

“Jangan egois, apabila kondisi tubuh merasa tidak enak dan menunjukkan gejala ke arah Covid-19, maka segera periksa ke fasilitas layanan kesehatan maupun Puskesmas terdekat,” pesannya.

Pihaknya juga meminta kepada masyarakat, khususnya yang memiliki riwayat perjalanan ke luar kota, terutama dari wilayah episentrum Covid-19 agar saat memeriksakan diri ke petugas kesehatan dapat menyampaikan kondisi yang sejujurnya. Pengalaman di daerah lain, tenaga medis yang saat ini harus berjuang keras, malah ikut terpapar virus corona akibat ketidakjujuran pasien.

“Pandemi Covid-19 tidak hanya urusan kesehatan, tetapi sudah berdampak pada seluruh aspek, termasuk ekonomi dan sosial,” tandasnya.

Dalam momentum Hari Kartini, Bupati Purbalingga terus mengajak masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Di antaranya, mengkonsumsi makanan yang bernutrisi, istirahat yang cukup dan mengurangi merokok. Sebab, PHBS menjadi kunci untuk mencegah segala macam penyakit. Untuk pencegahan penyebaran Covid-19, ditambahkan dengan menggunakan masker, tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan orang.

“Tidak ada yang tahu jika virus ditularkan dari Orang Tanpa Gejala (OTG). Oleh karena itu untuk mencegah agar tidak sakit, tentunya tetap mengikuti imbauan dari pemerintah dengan menerapkan PHBS, menjaga jarak, dan menggunakan masker ketika berada di luar rumah,” ujarnya.

Untuk tetap menjaga daya tahan tubuh, Tiwi berpesan supaya warga mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, khususnya sayuran dan buah-buahan yang banyak dibudidayakan oleh petani di Purbalingga.

Penulis: PI-7
Editor: dnk/Diskominfo Jateng

Berita Terkait