Purworejo-Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM didampingi Dandim 0708 Purworejo Letkol Inf Muchlis Gasim SH MSi dan sejumlah pejabat Pemkab meninjau lokasi banjir sejumlah desa di Kecamatan Butuh dan Kecamatan Grabag, Kamis (17/01). Ada empat desa di dua Kecamatan tersebut yang terdampak bencana banjir akibat hujan dengan intensitas yang cukup tinggi pada Rabu, (16/01).
Ketiga desa itu adalah Desa Trimulyo, Rowodadi dan Bendungan di Kecamatan Grabag dan Desa Wironatan Kecamatan Butuh. Banjir di Desa Wironatan bahkan menyebabkan kemacetan kendaraan yang melintas karena air menggenangi jalur utama Purworejo-Kebumen itu. Puluhan rumah juga terendam akibat meluapnya air dari Sungai Gebang Kecil.
Sedangkan banjir di tiga desa di Kecamatan Grabag juga membuat ratusan hektar sawah tergenang air membentuk seperti danau. Puluhan rumah juga tergenang luapan air dari sungai sehingga menggangu aktifitas warga.
Bahkan bencana banjir ini membuat satu keluarga di Desa Trimulyo yang sedang memiliki hajat sunatan, terpaksa memindahkan lokasi hajatan ke lokasi ke rumah keluarganya yang tidak terdampak banjir.
Bupati Purworejo usai melihat langsung lokasi banjir mengatakan, Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Butuh memang setiap tahun selalu terjadi. Namun pihaknya selama ini telah melakukan sejumlah langkah untuk menangani banjir tahunan itu. Salah satunya dengan menormalisasi Sungai Gebang.
Namun, kontur wilayah yang lebih rendah dengan sungai membuat sebagian wilayah Butuh tetap dilanda banjir. Untuk itu kedepan pihaknya akan terus mencari solusi bagaimana agar dampak banjir yang terjadi dapat diminimalisir.
“Nanti kita akan cari jalan keluar, sehingga jika banjir terjadi harus ada penyelesaiannya. Kalau tiap tahun tetap terjadi, kita akan selalu mencoba untuk meminimalisir dampak bencana banjir ini,” kata Bupati usai meninjau lokasi banjir.
Dikatakan bupari, bahwa bencana banjir yang terjadi disejumlah desa ini msih tergolong kejadian bencana biasa. Hal itu karena menurutnya, bencana banjir ini masih bisa ditangani oleh Pemkab Purworejo. Namun pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk manaikkan status menjadi Siaga Bencana, jika kedepan terjadi bencana yang lebih besar.
BPBD sendiri, lanjut Bupati, telah melakukan berbagai upaya untuk menangani bencana banjir yang terjadi. Evakuasi korban bencana banjir, penyediaan dapur umum, bantuan makan dan kesehatan juga telah dilakukan oleh BPBD Purworejo.
“Diperlukan kesadaran masyarakat juga dalam rangka membuang sampah harus pada tempatnya, jangan sembarangan hingga dapat menyumbat aliran air. Kedepan kita juga harus lebih banyak memperbaiki sungai-sungai kecil dengan normalisasi,” imbuhnya.
Pada tinjauan itu Bupati juga memberikan bantuan secara simbolis sejumlah bantuan sandang, pangan dan family kid (Sabun, sikat gigi dll) kepada perwakilan desa setempat.