Bupati Terus Upayakan Blora New Zero Stunting

  • 29 Nov
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BLORA – Bupati Blora Arief Rohman menargetkan zero stunting pada lima tahun ke depan.

“Sebagai gambaran umum di Kabupaten Blora ada 16 kecamatan 295 desa/kelurahan, tentu target lima tahun ke depan harus ada perubahan. Mulai dari angka bayinya, angka stunting, angka kematian juga bisa kita tekan,” jelas bupati, saat membuka rembuk stunting tingkat Kabupaten Blora, di lantai II ruang pertemuan Gedung Bappeda setempat, Sabtu (27/11/2021).

Bupati mengakui, dalam penanganan stunting tersebut ada beberapa hambatan, seperti cakupan layanan yang belum sesuai target maksimal, serta keterbatasan anggaran.

Untuk itu, bupati meminta, agar OPD terkait bisa koordinasi dengan kecamatan, desa/ kelurahan untuk melakukan pemantauan dan fasilitasi, serta melakukan pendampingan. Sinkronisasi dan penganggaran, serta pengoptimalan dana desa, juga bisa dilakukan secara rutin.

“Tolong di-update, terkait validitas data stunting. Sekarang berapa, capaiannya berapa, larangannya berapa, targetnya apa, ini harus ada kerja sama lintas sektoral. Dengan kerja sama yang baik tentunya, diharapkan Blora bisa zero dari stunting,” harapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Edy Widayat menyampaikan, selama pandemi ini, angka stunting di Kabupaten Blora menunjukkan kenaikan. Di mana, pada Februari 2020 angka stunting di Blora mencapai 7,53 persen. Dan setelah pandemi, pada Februari 2021, naik hingga mencapai angka 14 persen.

Hal itu karena kegiatan mengumpulkan orang dihentikan sementara, sehingga pemantauan balita tidak seperti biasa dan kurang optimal.

“Di tahun 2021, terdapat 45 desa/kelurahan prioritas, dari jumlah itu terdiri dari 41 desa, 4 kelurahan. Saat ini persentase stunting di Kabupaten Blora, berada pada 9,23 persen,” jelas Edy.

Penulis: Kontributor Berita Blora
Editor: Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait