Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Bupati Sukoharjo Awali Panen Raya Padi di Klaster Modern Farming
- 14 Jun
- yandip prov jateng
- No Comments

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani melakukan panen raya padi di Klaster Padi Modern Farming di Desa Tangkisan, Tawangsari, Jumat (11/6/2021). Panen raya dimulai oleh Bupati Sukoharjo dengan menggunakan mesin panen combine harvester.
Kegiatan panen raya dilakukan bersama Wakil Bupati Sukoharjo, Agus Santosa, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Surakarta dan Forkopimda.
Etik mengatakan, Sukoharjo merupakan salah satu penyangga pangan di Jawa Tengah, meskipun luas wilayah Sukoharjo terkecil kedua setelah Kabupaten Kudus. Selain itu, Sukoharjo juga memiliki potensi produktivitas padi tertinggi se-Jateng selama lima tahun terakhir ini dengan surplus beras tidak kurang dari 119.792 ton.
“Pada tahun 2020 kemarin, Sukoharjo mampu memberikan kontribusi produksi padi sebanyak 310.778 ton. Untuk itu, diharapkan capaian tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan di tahun-tahun yang akan datang,” ujarnya.
Dalam kegiatan panen raya padi tersebut, sekaligus dilakukan penyerahan bantuan dari BI Surakarta melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), yaitu dua unit sumur dalam untuk Desa Pojok dan Desa Tangkisan serta peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan perbaikan tanah berbasis mikro organisme.
Etik memberikan apresiasi pada BI Surakarta dan berharap kerja sama yang terjalin selama ini dapat ditingkatkan lagi. Ia juga berharap bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mendorong peningkatan produksi padi di Sukoharjo.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Surakarta, Nugroho Joko Prastowo mengatakan, BI Surakarta mendukung upaya peningkatan frekuensi tanam di Klaster Padi Modern Farming agar bisa tanam tiga kali setahun. Untuk itu, melakui PSBI membuat dua sumur dalam di lokasi Tangkisan dan Pojok, Kecamatan Tawangsari.
“Dengan adanya dua sumur dalam tersebut diharapkan dapat mengairi lahan sawah ketika Dam Colo ditutup untuk perbaikan rutin tahunan sehingga frekuensi tanam dapat meningkat,” katanya.
Nugroho juga menyampaikan, BI Surakarta juga memfasilitasi pelatihan perbaikan kesuburan tanah dengan optimalisasi fungsi mikroba tanah untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan kelestarian lingkungan. Pelatihan ditindaklanjuti dengan pengembangan “demonstration of plot” (demplot) ujicoba budidaya padi ramah lingkungan.
Demplot sendiri dilaksanakan di enam desa yang menjadi area keanggotaan Klaster Padi Modern Farming, yakni Desa Kateguhan, Pojok, Dalangan, Tangkisan, Majasto, dan Desa Ponowaren, Kecamatan Tawangsari.
Penulis: FJ
Editor: WH/DiskominfoJtg