Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Bupati Sragen Ajak RT/RW Jadi Penggerak Kelola Sampah
- 16 Mar
- yandip prov jateng
- No Comments

SRAGEN – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mendorong para ketua RT dan RW se Kecamatan Sragen untuk berlomba mengolah sampah sebaik-baiknya dari hulu. Tidak hanya menghidupkan kegotongroyongan, RT/RW juga diharapkan menjadi penggerak dalam penanganan sampah.
“Ketua RT dan RW memiliki peran strategis untuk membantu pemerintah desa khususnya dalam kaitan pelayanan masyarakat,” terang Bupati saat acara tasyakuran Anugerah Adipura 2022 yang dihadiri ratusan ketua rukun tetangga (RT) dan ketua rukun warga (RW), di Gedung Kartini Sragen, Rabu (15/3/2023).
Menurut dia, pemerintah tidak bisa bergerak sendirian dalam mengatasi masalah sampah, sehingga harus ada gerakan dari masyarakat.
“Oleh karena itu, saya berharap RT/RW ini bisa jadi motor penggerak dalam penanganan sampah. Saat sekarang, sampah bisa menghasilkan sesuatu yang berharga karena jika dikelola dengan baik bisa menjadi uang,” katanya.
Yuni menyampaikan, ia mengumpulkan Ketua RT dan RW se-Kecamatan Sragen agar pada penilaian Adipura 2023 ini Sragen bisa kembali mendapat anugerah Adipura. Salah satunya dengan mengadakan lomba kebersihan kampung di Kecamatan Sragen.
“Daerah lain mengarak piala Adipura yang diramaikan dengan pesta rakyat tetapi Sragen memilih silaturahmi saja. RT dan RW yang diundang berada di lokasi pantau penilaian Adipura,” ujar Bupati.
Sebagai bentuk apresiasinya, Bupati Yuni menyampaikan jika Pemkab Sragen akan memberikan hadiah untuk lomba kebersihan kampung.
Juara tingkat desa/kelurahan mendapatkan hadiah senilai Rp50 juta. Hadiah itu digunakan untuk kebutuhan lingkungan. Bagi perwakilan RT atau kampung yang juara, di tingkat kabupaten akan mendapat Rp100 juta. Sementara juara II Rp75 juta dan juara III Rp50 juta.
“Hadiah-hadiah itu dari APBD. Kan hanya enam kelurahan dan dua desa di wilayah Kecamatan Sragen. Kalau satu kelurahan Rp50 juta dikali delapan kelurahan. Kalau enggak ada _reward_ jadi malas-malasan. Harapannya mereka bisa mengaktifkan PLA (paguyuban lingkungan asri). Dengan sedikit sentuhan pemerintah diharapkan bisa menjadi daya dorong bagi RT dan RW,” lanjutnya.
Bupati mengakui jika pengelolaan sampah di Sragen masih belum optimal, seperti keberadaan TPS3R (Tempat pengolahan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle) yang belum dikelola maksimal.
“Pemilahan sampah di rumah tangga belum dilaksanakan. Makanya siang ini dikumpulkan untuk diajak bersama-sama agar dapat Adipura lagi,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Yuni mencontohkan satu desa yang terkenal paling bersih di Indonesia. Yakni Desa Panglipuran di Kabupaten Bangli, Bali. Ia pun berharap agar di Sragen ada desa yang bisa menirunya.
“Bahkan ada sanksi sosial bagi warga di sana yang tidak mengelola sampah dengan baik,” katanya.
Sementara Kepala DLH Sragen, Rina Wijaya, mengatakan penilaian Adipura pada 2023 dimulai Juni-Juli 2023 mendatang. Ia juga meminta dukungan para RT dan RW diseluruh lapisan Kecamatan Sragen Kota agar bisa mengelola sampah dari sumbernya dengan jargon reuse, recycle, dan reduce (3R).
Penulis : Miyos/Yuli_Diskominfo Sragen
Editor : WH/DiskominfoJtg