BUPATI SEGERA LUNCURKAN “KUNCI MAS”

  • 27 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA– Bupati Purbalingga Tasdi akan segera meluncurkan program Kunjungan Cinta Masyarakat (Kunci Mas). Program tersebut akan dilaunching setelah APBD Perubahan Tahun 2017. Kunci mas ditujukan bagi puskesmas di wilayah Purbalingga yang bersifat promotif dan preventif, sebab selama ini puskesmas hanya melaksanakan fungsi kuratifnya saja atau hanya sekedar pengobatan.

“Nantinya puskesmas jangan hanya terlalu banyak melaksanakan pengobatan atau kuratfnya saja tapi bagaimana segi promotif dan preventifnya juga ditingkatkan,” kata Tasdi saat memberikan sambutan pada Seminar Kesehatan di Pendopo Dipokusumo, Rabu (26/4).

Tasdi menambahkan Puskesmas bukanlah pusat pengobatan masyarakat melainkan pusat kesehatan masyarakat. Yang mana ke depan prosentase promotif dan preventifnya harus ditambah dengan berkunjung langsung ke desa-desa sampai ke rumah tangga. Hal tersebut dilakukan guna seluruh masyarakat di Purbalinga mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik.

“Nanti 22 puskesmas harus disetting cakupan-cakupannya agar semua masyarakat mendapatkan layanan kesehatan dengan baik,” imbuhnya.

Saat ini ada 22 Puskesmas di wilayah Purbalingga, dimana yang memiliki rawat inap baru 11 puskesmas, tahun ini akan ditambah dua lagu. Bupati berharap dengan adanya peningkatan pada layanan kesehatan mampu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

“Harapannya dengan berbagai fasilitas kesehatan yang tersedia dapat berperan serta mengurangi AKI dan AKB,” harap Tasdi.

Di samping itu, tambah Tasdi, Pemerintah berkomitmen untuk  meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dimana ada tiga variabel yang diprioritaskan yakni pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan. Hal tersebut dibuktikan oleh pemerintah dengan mengalokasikan sebagaian besar dana APBD untuk Kesehatan yakni sebesar 365 Miliar dari 2, 74 Triliun total APBD Tahun 2017.

“Ini membuktikan bahwa komitmen pemda sampai hari ini anggaran terbesar APBD kita terbesar untuk pendidikan dan juga kesehatan,” jelasnya.

Problematika kesehatan yang ada saat ini belum sepenuhnya terselesaikan, yakni angka harapan hidup masyarakat yang belum tinggi. Selain itu juga Tasdi mengimbuhkan angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi masih cukup tinggi. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama dari seluruh pihak untuk bersama-sama mengurangi AKI dan AKB. (Lil)

Berita Terkait