BUPATI PANTAU JALUR TOL LEWATI KARANGANYAR UNTUK LEBARAN

  • 07 Jun
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

KARANGANYAR-Bupati Karanganyar, Juliyatmono, memantau langsung kesiapan tol Solo-Kertosono (Soker) yang melewati Kabupaten Karanganyar untuk jalur mudik-balik lebaran tahun 2017, Selasa (06/06). 
 
Rombongan Bupati Karanganyar memasuki tol melalui Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, kemudian sempat berhenti di pembangunan gerbang tol yang tengah dikerjakan beberapa pekerja.
 
Kemudian, melanjutkan perjalanan sampai tenda Posko Gabungan Ramadan Tahun 2017. Disana, Bupati Juliyatmono, mendapatkan penjelasan progres pembangunan tol Soker, oleh Direktur PT. Solo Ngawi Jaya (PT.SNJ), David Wijayatno.
 
Seusai dari situ, rombongan melanjutkan perjalanan menuju pintu tol yang ada di Desa Klodran dan Desa Ngasem, Kecamatan Colomadu.
 
“Arus mudik tahun ini diperkirakan per hari 10 ribu kendaraan, meningkat dua kali lipat dari tahun lalu hanya 4000 kendaraan. Peningkatan itu karena jalur sudah panjang, dan akses mudah dijangkau,” kata Direktur Pt. SNJ, saat di tenda Posko Gabungan.
 
Pembukaan tol itu dari jam 06.00-17.00 WIB, dan hanya satu arah, baik arus mudik dan balik.  Untuk arus mudik, dibuka dari 19-25 Juni 2017, dari arah barat ke timur. Melewati pintu masuk Ngasem, Kecamatan Colomadu sampai Pungkruk, Kabupaten Sragen, hingga Walikukun, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. 
 
Sedangkan arus balik mulai 26 Juni hingga 2 Juli 2017, diberlakukan dari arah timur ke barat.
 
Pada kesempatan itu, David juga mengungkapkan, di Kabupaten Karanganyar terdapat sekitar 100 bidang lahan yang masih proses pembebasan. Bidang-bidang itu di ada di Desa Kemiri dan Kebak, Kecamatan Kebakkramat.
 
“Panitia pembebasan lahan dapat percepat proses pembebasan lahan.  Target akhir Juli tahun ini proses bisa selesai, sehingga akhir tahun konstruksi bisa selesai sampai Ngawi,” kata David.
 
Sementara itu, seusai melihat proses pembangunan tol, Bupati Juliyatmono, menjelaskan sementara  ini jalan tol yang melewati Kabupaten Karanganyar bisa di optimalkan, digunakan dengan baik.
 
Namun Bupati menjelasakan, ada persoalan di Ngasem, jika dari arah Semarang tidak ada masalah, karena berada di sisi kiri. Namun jika keluar dari arah timur (Ngawi)  harus berputar sampai Kartasura, yang menambah volume kendaraan. 
 
“Bisa dibuka pembatas jalan ditengah itu. Bisa juga lewat Klodran, namun jalan disitu bisa overloadkendaraan. Pastinya ada solusi dari Kepolisian seperti apa. Ditinjau dari sisi keselamatan dan efektivitasnya,” kata Bupati.(pd)  

Berita Terkait