BUPATI LEPAS PETUNGKRIYONO TRAIL RUN 2017

  • 06 Nov
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

KAJEN – Ratusan peserta lomba lari lintas alam tampak antusias dimanjakan pemandangan dan udara segar alami di pegunungan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (5/11/2017).

Para peserta yang berasal dari berbagai daerah Indonesia ini, mengaku sangat tertantang dengan kondisi alam yang masih perawan dan baru sekaligus lokasi wisata yang eksotis. Mereka mengikuti trail run atau lari lintas alam di lokasi berjarak sekitar 60 km dari jalan pantura. Acara ini diselenggarakan di ketinggian 1500 – 1900 meter DPL.

Event di kawasan wisata alam ini memiliki track menantang dan pemandangan alam yang indah. Sehingga peserta bisa menikmati dua kegiatan sekaligus, berolahraga sekalian berwisata menikmati alam.

Trail running atau mountain running adalah kombinasi antara mendaki gunung dengan olahraga lari. Olahraga ini terhitung ekstrim namun popularitas dan penggemarnya tumbuh begitu tinggi.

Seorang pelari harus melintasi alam, perbukitan, tanpa pijakan yang nyaman dan rata. Melewati tanjakan dan turunan curam sekaligus mendaki perbukitan hingga mencapai puncak gunung. Sejumlah peserta mengaku sangat tertantang dengan lomba lari lintas alam pegunungan atau trail running ini. Lokasi ini sangat indah, sejuk, tracknya ekstrem dan mampu memacu adrenalin serta menimbulkan sensasi yang berbeda saat berlari.

“Saya sangat senang dan bangga ikut menjadi salah satu peserta trail running di hutan Petungkriyono Pekalonganini. Kawasan ini masih asli alami dan sejuk serta track untuk lari sangat menantang, cukup ekstrem,” ujar Ayu Isnaeni, peserta trail running yang datang dari Yogyakarta. Ayu berangkat bersama komunitasnya dari Yogya.

Peserta lain dari luar Jawa juga cukup banyak. Mereka sengaja datang untuk menaklukan pegunungan hutan Petungkriyono ini. “Saya sering mengikuti perlombaan seperti ini, namun di sini sensasinya beda, karena hutan dan pegunungan masih alami sehingga harus hati-hati juga waspada, tantanganya lebih banyak,” jelas Hermanto, peserta trail running dari Medan.

Bupati Pekalongan, KH. Asip Kholbihi, SH., M.Si menyebutkan, penyelenggaraan lari lintas alam pegunungan Petungkriyono ini untuk lebih mengenalkan potensi lokal. Di sini ada beberapa tempat wisata seperti Curug Bajing, Curug Lawe, sungai Welo, kopi asli Petungkriyono. Hutan juga masih dihuni berbagai hewan endemik seperti owa jawa, harimau, monyet, kijang, ular dan lainnya.

“Kawasan Petungkriyono sebagian besar adalah hutan belantara yang masih asli. Daerah ini menjadi paru- paru pulau jawa, karena kondisi tumbuhan hutan dan hewan yang masih asli dan kita akan berusaha tetap menjaganya lestari,” jelas Asip Kholbihi.

Acara trail running kali ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu 27 km, 12 km dan 5 km. Sekitar 200 orang pelari yang mendaftar beragam usia. Ada remaja, dewasa bahkan juga terlihat beberapa peserta berusia lanjut.

Acara ini direncanakan menjadi agenda tahunan. Tahun ini peserta datang dari seluruh daerah di Indonesia, namun tahun mendatang akan dijadikan event internasional yang akan dihadiri para pelari trail running dari seluruh dunia. (didik/dinkominfo kab.pekalongan)

Berita Terkait