BUPATI KLATEN PASTIKAN UJIAN UJIAN PERANGKAT DESA LANCAR 

  • 30 Apr
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KLATEN – Bupati Klaten Sri Mulyani menjamin pelaksanaan ujian serentak seleksi perangkat desa berlangsung secara terbuka dan objektif. Hal ini dia sampaikan saat memantau pelaksanaan ujian di lima lokasi dari total 26 lokasi atau kecamatan di Kabupaten Klaten, Minggu (29/04).
“Sebelum hari H, kasak- kusuk panasnya tahu sendiri seperti apa. Kalau ada dugaan kecurangan, ya nanti dilaporkan saja. Yang penting tetap percaya diri dengan belajar sesuai mata ujian sehingga dapat nilai tertinggi dan lolos sebagai perangkat desa terpilih,” kata Bupati Klaten Sri Mulyani.
Didampingi Forkominda dan sejumlah pejabat teras Pemkab Klaten, Sri Mulyani mendatangi lima lokasi ujian di Kecamatan Klaten Selatan, Prambanan, Trucuk, Juwiring, dan Karanganom. Ia menyebut pelaksanaan ujian tertulis dan praktik komputer secara serentak ini terpantau aman, kondusif, dan tenang. Kondisi tersebut dia harapkan akan terus terjaga hingga hasil pengumuman.
“Memang tadi ada beberapa peserta yang tegang dan serius karena merasa soal nya sulit. Tetapi ada juga yang tenang dan enjoy. Semoga ujian serentak ini bisa berjalan sukses dan lancar. Bagi calon perangkat desa yang terpilih betul- betul sesuai dengan kebutuhan desanya masing- masing dan bisa bekerjasama dengan Pemkab untuk mewujudkan Klaten maju, mandiri dan berdaya saing,” ucap Mulyani.
Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Klaten, dari total 391 desa di 26 kecamatan di Klaten, lowongan seleksi perangkat desa tersedia di 376 desa. Sedangkan jumlah pendaftar seleksi yang dibuka pada 1-7 April lalu mencapai 7.336 orang untuk memperebutkan 965 formasi.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekminto menambahkan, hasil ujian peserta akan langsung dikoreksi oleh tim penguji dari perguruan tinggi yang bekerjasama dengan  tim pencalonan pengangkatan perangkat desa (TP3D) yakni, Universitas Widya Dharma (Unwidha) Klaten, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Hanya dua peserta dengan nilai tertinggi yang akan mendapat rekomendasi untuk diangkat sebagai perangkat desa.
“Begitu selesai dikoreksi langsung ditempel di masing- masing ruangan ujian desa. Harus hari ini, tidak bisa tidak. Nanti yang dipilih tetap dua yang terbaik berdasarkan nilai tertinggi. Diajukan ke camat, dikonsultasikan, baru camat memberikan rekomendasi. Kalau hanya satu itu batal, menyalahi aturan main,” tambah Ronny.

Berita Terkait