Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
BUPATI KENDAL LAUNCHING E – RETRIBUSI PASAR
- 15 Mar
- yandip prov jateng
- No Comments

KENDAL – Bupati Kendal dr. Mirna Anissa, M.Si, Rabu (14/3) di Gapura Pasar Kendal, meluncurkan sistem pembayaran retribusi berbasis elektronik atau e-retribusi untuk para pedagang pasar tradisional khusunya Pasar Kendal.
Hal tersebut menurut Bupati Mirna merupakan wujud komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan transparansi dalam pengelolaan pendapatan daerah sekaligus memudahkan pedagang dalam membayar retribusi.
“Saya menargetkan, kedepan program Pemerintah ini diharapkan dapat diimplementasikan di seluruh pasar-pasar tradisional di Kabupaten Kendal. Karena program ini untuk menyukseskan program pemerintah pusat yang menggalakkan gerakan non-tunai, sekaligus mendukung cita-cita Presiden Jokowi dalam membentuk eko-sistem digital di Indonesia,” tandas Mirna.
Program e-retribusi tersebut digadang-gadang akan menjadi program yang bagus bagi para pedagang. Selain lebih praktis dan aman, juga dana yang dibayarkan langsung masuk ke dalam kas daerah. Sehingga kedepan kegiatan perekonomian masyarakat Kendal dapat berjalan efisien, efektif, transparan dan akuntabel, serta terwujudnya masyarakat yang suksesdan sejahtera.
Pasar Kendal termasuk salah satu dari 13 pasar daerah di Kabupaten Kendal. Pasar Kendal memiliki pedagang los/kios yang berijin ada sebanyak 1.571 pedagang, semua pedagang harus mendapatkan kartu e-retribusi. Diharapkan Pasar Kendal dapat dijadikan percontohan bagi pasar yang lain dalam pelaksanaan program e-retribusi.
Dengan adanya sistem ini membuat pedagang bisa lebih mudah mengakses perbankan. Lewat e-retribusi, pedagang tinggal menggesekkan kartunya ke perangkat electronic data capture (EDC) yang disediakan bank. Istilahnya pedagang jaman now harus melek teknologi transparan dan akuntabel. Dan 4 prinsip ini ada di e-retribusi. Mereka yang rajin membayar e-retribusi ini akan dimudahkan dalam proses kredit.
Konsep Kendal Smart City tidak akan meninggalkan karakter kuat kota ini sebagai kota budaya. Dengan demikian, semua pihak diharapkan dapat berkomitmen kuat untuk memajukan pasar tradisional yang ada di Kendal, sebagai bagian dari perwujudan Kendal Smart City dengan tetap mengedepankan identitas Kendal sebagai kota budaya, sekarang dan yang akan datang. ( heDJ / Kominfo )