Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

KUDUS- Keinginan Desa Tanjungrejo untuk menjadikan Bendungan Logung menjadi obyek wisata disambut baik Bupati Kudus, H. Musthofa. Namun, ia mengingatkan pihak desa untuk mengelolanya dengan baik, sehingga nantinya obyek wisata tersebut tidak  berdampak buruk. Ini disampaikan dalam sambutannya saat membuka penilaian Lomba Desa Tanjungrejo pada Selasa (20/3).

Secara khusus, H. Musthofa juga meminta agar Tanjungrejo menjadi ikon Kudus untuk bendungan Logung ini. “Semoga nantinya bendungan ini bermanfaat untuk warga,khususnya para petani di Kudus Timur ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan kali ini, Bupati juga mengajak para murid SD dan TK untuk naik memenuhi panggung pentas seni lomba desa. H.Musthofa dengan setengah bercanda menyatakan, ini dilakukan karena panggung berada di tengah area sekolah. Ini adalah simbol agar mereka nantinya berkesempatan untuk tampil dan aktif di berbagai bidang,dan tidak sekedar menjadi penonton yang pasif. “Oleh karenanya,mari kita jaga keberlangsungan pendidikan anak-anak untuk keberhasilan Kudus,” ujarnya.

Kepala Desa Tanjungrejo Yuli Lukmawati E. menyatakan bahwa Bendungan Logung akan menjadi kebanggaan desa. Pengairan yang berkaitan dengan pertanian juga terbantu karena bendungan Logung. “Semoga Bendungan Logung ini jadi BUMDes bagi desa kami dan menjadi potensi wisata yang besar,” ujarnya.

Dalam lomba desa kali ini, desa Tanjungrejo yang mewakili kecamatan Jekulo ini memamerkan

beberapa produknya seperti industri pupuk, mesin penggilingan, tanaman obat, perkakas besi dan catering. Ada juga kerajinan tangan yang beberapa diantaranya hasil karya ibu-ibu PKK Desa Tanjungrejo. Sri Sumartini (53) salah satu pengrajin bunga dari  plastik mengaku sangat senang dengan adanya lomba desa ini. “Produk-produk yang biasanya tidak terkenal bisa dipromosikan di sini, supaya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujarnya.