BUPATI DAN MUSPIDA MEMOTIVASI PARA PELAJAR AGAR SUKSES DI MASA DEPAN

  • 15 Aug
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KAJEN – Kegiatan yang sakral ini untuk merefresh kembali semangat Tri Satya kita. Saya kira ini penting untuk mengembalikan khitah/ gerakan kita ini yaitu bagaimana meneguhkan Dasa Dharma dan Tri Satya.

Demikian diungkapkan Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Pekalongan di hadapan ratusan anggota Pramuka pada kegiatan Sarasehan dan ulang janji dalam rangka menyambut Hari Pramuka ke- 57 tahun 2018, yang digelar di SMKN Karangdadap, Senin (13/8/2018) malam.

Hadir dalam kesempatan itu Wakil Bupati Pekalongan Ir. Hj. Arini Harimurti, Ketua DPRD Dra. Hj. Hindun, MH., Dandim 0710 Pekalongan Letkol Inf. Muhammad Ridha, SS.,S.IP, beserta perwakilan Muspida lainnya, Sekda Dra. Hj. Mukaromah Syakoer, MM beserta para Asisten, dan para Kepala OPD, Camat serta Kepala Sekolah SD, SMP dan SMA se Kabupaten Pekalongan.

Bupati menyampaikan pramuka yang merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, memiliki arti secara sederhana adalah anak muda yang senang bekerja. “Kalian semua adalah kid jaman now. Apa yang harus dilakukan adik-adik dalam rangka menyikapi jaman yang sudah sangat berubah dari jaman berdirinya pramuka yaitu 14 Agustus 1961 yang lalu?,” ujar Bupati.

Dijelaskan Bupati, semangatnya adalah semangat kepanduan yakni semangat yang mengusung rasa solidaritas, rela berkorban, menjunjung tinggi persaudaraan, menghormati yang tua, menghargai yang muda. “Ini adalah nilai atau semangat, jangan sampai hilang nilai-nilai kepramukaan itu. Karena sekarang ini tantangannya sangat berat,” terang Bupati.

Zaman milenial ini, kata Bupati adalah jaman yang mengharuskan orang secara tidak sadar untuk berlaku asosial karena kita ini makhluk sosial. Akan tetapi karena perangkat teknologi yang sudah semakin canggih, maka hal ini menggiring pada peradaban yang inginnya menyendiri, peradaban yang sudah selesai dengan dirinya sendiri, peradaban yang tidak membutuhkan banyak orang lain, peradaban yang pelan-pelan akan melupakan tradisi bangsa Indonesia yaitu gotong-royong. Semua urusan atau persoalan yang kita hadapi cukup bisa diselesaikan dengan gadget yang kita miliki.

“Inilah perubahan jaman, yang kalau tidak bisa kita sikapi secara bijaksana maka ini akan merusak. Saya ingatkan kembali para adik-adik pelajar harus belajar spesifikasi ilmu pengetahuan, ilmu-ilmu yang tidak terlalu penting jangan dipelajari. Selain itu, tantangan para pelajar adalah mengikuti perkembangan jaman tapi tidak larut oleh jaman. Anda itu hidup di generasi Z (generasi yang lahir mulai tahun 80an hingga sekarang). Untuk itu silahkan belajar sebanyak-banyaknya tetapi standar kompetensi harus dimiliki karena semuanya nanti akan memperlancar pencarian identitas diri,” tegas Bupati.

Bupati mengajak para pelajar untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Kabupaten Pekalongan. Yaitu dengan mengabarkan tentang apa yang ada di Kabupaten Pekalongan. “Kita punya laut, kita punya gunung, kita punya industri UMKM, kita punya dua universitas negeri yakni IAIN dan UNDIP sedang proses pendaftaran online. Disamping itu juga saat ini sedang proses administrasi AKN menjadi PSDKU Polban ITB Bandung, sedang proses penjajakan perjanjian triple helix antara Pemkab Pekalongan dengan Perum Perhutani dan UGM akan kita sediakan badan usaha milik rakyat seribu hektar di Kecamatan Paninggaran. Insya Allah sebentar lagi kita akan kick off. Kita akan buka Kabupaten Pekalongan menjadi Kabupaten yang habit pada perguruan tinggi,” imbuhnya.

Agar para pelajar termotivasi, Bupati juga menyampaikan gagasannya dalam kerjasamanya dengan LIPI. Dimana LIPI telah mengadakan penelitian di Kecamatan Petungkriyono yakni tentang spesies kupu-kupu. Dan hasil dari penelitian yang dilakukan selama tiga hari oleh Tim LIPI, di Petungkriyono hampir terdapat hampir 60 jenis spesies kupu-kupu.

Disamping itupula, Bupati menyampaikan bahwa pihaknya saat ini sudah bekerja dengan Badan Arkeologi Nasional yang akan membuka Rumah Peradaban di Watu Bahan (Columnar Joint) di Desa Lemahabang Kecamatan Doro. Saat ini sedang disusun roadmapnya oleh Bapped dan Litban Kabupaten Pekalongan.

“Pokoknya, Kabupaten Pekalongan akan kita bangun, disamping sebagai Kabupaten yang memproduksi 75% produk batik nasional, sarung, dan lain-lain. Untuk itu silahkan adik-adik belajar terus yang rajin, kompetensi dikembangkan. Belajarlah yang keras, giat, kemudian cintai Kabupaten Pekalongan karena insya Allah kesuburan, keamanan, perdamaian di Kabupaten Pekalongan menjadi tempat kita untuk bersemai, tumbuh, berkembang, mengabdikan diri untuk kepentingan bangsa dan negara melalui pembangunan di Kabupaten Pekalongan,” tutur Bupati.

Sementara Wakil Bupati Ir. Hj. Arini Harimurti mengharapkan kita semua untuk berinovasi agar tidak tertinggal dengan orang lain. Kita dituntut untuk selalu berubah namun sumber daya kita terbatas. Oleh karena itu kita dituntut untuk memiliki motivasi. “Oleh karenanya Pramuka juga dituntut punya inovasi bagaimana agar Gerakan Pramuka tidak ketinggalan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Mari kita kaji perubahan zaman ini terhadap Gerakan Pramuka yang kita laksanakan ini,” kata Wakil Bupati.

Adapun Ketua DPRD Dra. Hj. Hindun, MH dalam motivasinya mengatakan sebagai pramuka kita dituntut harus rajin, trampil dan gembira sesuai dengan butir ke-6 dalam Dasa Dharma Pramuka. “Sebagai Pramuka itu ternyata apabila kita bisa menjalankan seluruh (10 butir) dalam Dasa Dharma akan membuat keberhasilan kita semua. Karena keberhasilan seseorang dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu faktor intelligence quotient (IQ), emotional quotient (EQ) dan spiritual intelligence (SI). Dan Semua itu ternyata termaktub dalam Dasa Dharma Pramuka. Dan apabila adik-adik bisa hafal dan mengamalkan sepuluh Dasa Dharma Pramuka, saya yakin adik-adik akan berhasil semua nantinya,” ungkap Ketua DPRD.

Sedangkan Dandim 0710 Pekalongan Letkol Inf. Muhammad Ridha, S.S., S.IP dalam motivasinya menyampaikan bahwa seorang pramuka itu dimana-mana tampil dalam riang gembira, kreatif, inovatif, tidak galau, dan lain sebagainya.

“Jadilah seperti simbol lambang pramuka yaitu tunas kelapa yang dimanapun ia ditanam pasti akan tumbuh dan mulai dari akar sampai ujung daun bermanfaat bagi masyarakat. Semakin tinggi semakin kencang angin menempa, maka semakin kuat, semakin kokoh akarnya mengikat tubuhmu,” ujar Dandim. (didik/dinkominfo kab.pekalongan)

Berita Terkait