Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
BUPATI BUDHI KERJA BHAKTI BARENG ICB BANJARNEGARA
- 17 Jan
- yandip prov jateng
- No Comments

BANJARNEGARA- Komunitas Sedulur ICB Banjarnegara dan warga Mandiraja Wetan menggelar kerja bakti massal membersihkan saluran air (drainase) yang ada di komplek monumen trek bom dusun Kalimendong yang berbatasan dengan Desa Mandiraja Kulon, hari Minggu lalu. Tak hanya mereka, Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono juga turut serta bahkan memimpin langsung kegiatan pagi itu.
Mereka mengeruk dan menaikkan sampah yang bercampur lumpur yang mengendap dalam drainase. Beberapa penutup drainase juga terpaksa dibongkar demi kelancaran aliran air di lokasi tersebut. Sebagian warga dan anggota komunitas juga membersihkan rumput yang ada di area tersebut agar terlihat lebih bersih dan tidak kumuh.
Untuk mempercepat penanganan drainase tersebut, Bupati Budhi meminta bantuan alat berat dan dump truck pengangkut sampah kepada PT. Baru Bangkit sebagai salah satu perusahaan konstruksi di Banjarnegara untuk mendukung aksi normalisasi drainase di jalan sekitar lokasi yang sering tergenang air tersebut.
“Alat berat ini untuk membongkar beberapa saluran menjadi titik pangkal terjadinya penyumbatan, terlalu lama dan berat jika hanya menggunakan tenaga manusia,” kata Budhi Sarwono yang juga ahli dalam bidang konstruksi jalan.
Budhi menambahkan, genangan air akibat drainase yang buruk akan berakibat rusaknya jalan. Padahal Pemerintah Kabupaten Banjarnegara sedang fokus menangani perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan.
“Aspal itu musuhnya air, maka jika jalan ini tergenang air pasti cepat hancur, jadi tindakan kerja bakti ini merupakan tindakan preventif agar jalan ini tidak sampai rusak parah,” lanjutnya.
Untuk mengantisipasi buruknya drainase di komplek jalan tersebut, Budhi juga akan menormalisasi saluran di area yang tergenang itu secara permanen. “Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar secepatnya dilakukan normalisasi drainase di sini,” tambahnya.
Sementara Camat Mandiraja Paryono menambakan, buruknya drainase yang berada di sekitar komplek monumen tersebut menyebabkan air yang meluap akibat saluran air yang ada tidak mampu menampung luapan air dari saluran yang ada di pinggir jalan nasional. Akibatnya jalan yang ada di sekitar drainase tersebut tergenang air dan mengganggu lalu lintas.
“Saluran air yang dibangun terlalu sempit, padahal luapan air saat musim hujan sangat besar, selain itu banyaknya lumpur dan tanaman liar di sekitar saluran air juga mengakibatkan air meluap dan menggenangi jalan dan mengganggu pengguna jalan,” kata Camat Mandiraja Paryono
Paryono menambahkan, kerja bakti yang dilakukan fokus pada pembersihan drainase dan selokan, mengingat saat ini masih memasuki musim penghujan,” lanjutnya.
“Drainase di sekitar monumen ini terlalu kecil dan harus diperbaiki, karena tidak sebanding dengan volume air apalagi kalau hujan keras, pasti air meluap dan menggenangi jalan dan lingkungan di komplek ini,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Dia juga menghimbau warga agar memperhatikan saluran air yang berada di sekitar lingkungannya.
“Jangan buang sampah sembarangan, apalagi di saluran air, nanti aliran air tersumbat dan menyebabkan banjir,” pungkasnya. [dhian]