Budaya Belanja di Warung Tetangga, Banyak Manfaatnya

  • 30 Apr
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BANYUMAS – Di tengah wabah Covid-19 ini, pembatasan sosial yang diberlakukan di berbagai wilayah termasuk di Kabupaten Banyumas, mengakibatkan banyak warga yang kembali berbelanja di warung tetangga, karena adanya himbauan dari pemerintah yang melarang keluar rumah kecuali ada keperluan mendesak. Hal ini disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas, Erna Husein saat dikonfirmasi melalui komunikasi media sosial, Rabu (29/4/2020).

Dirinya mengaku, mendapatkan banyak cerita dari para pengurus PKK Tingkat Kecamatan, Tingkat Desa bahkan sampai dengan kader dasa wisma. Salah satunya, kembali berbelanja di warung tetangga dan hasil olahan dari kelompok UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) PKK.

“Dengan adanya pembatasan sosial dan anjuran tinggal di rumah, akhirnya mereka kembali belanja ke warung tetangga dan kelompok UP2K,” jelas Erna.

Menurutnya, kebiasaan kembali belanja di warung tetangga, harus diapresiasi dan perlu diteruskan, karena gerakan ini sangat memberdayakan ekonomi masyarakat kelas menengah ke bawah. Dengan belanja di warung tetangga, dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Tidak perlu malu mengakui, jika saat ini sudah terbiasa dengan pola gaya hidup belanja ke supermarket atau minimarket hanya untuk membeli beras, minyak goreng, sabun mandi, sayuran, ceriping dan lain sebagainya. Padahal di sekitar juga ada warung dan UP2K yang menjual produk yang sama,” ungkapnya.

Erna menyampaikan, sebagian besar keuntungan ekonomi dari supermarket atau minimarket tersebut, yang menikmati pengusaha besar yang memiliki modal melimpah. Bahkan di tempat tersebut, produk yang sama dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada di warung tetangga.

Dirinya menambahkan, dari cerita mereka juga, dapat disimpulkan ada manfaat besar dengan belanja di warung tetangga, yakni menjaga silaturahmi, menggerakan ekonomi kecil, mendukung pemerataan pendapatan dan meningkatkan perekonomian tetangga.

“Melalui belanja ke warung tetangga, dapat meningkatkan tali silaturrahmi dengan tetangga lain, tidak hanya terhadap pemilik warung saja. Karena saat belanja, ada tetangga sekitar yang kebetulan juga belanja. Saling sapa, atau sekadar menanyakan kabar, setidaknya terjadi ketika berjumpa. Komunikasi semacam ini juga berimbas terhadap tali persaudaraan, kerukunan, dan kebersamaan dalam lingkungan sekitar,” jelasnya.

Erna menyampaikan, tidak sedikit pemilik warung di lingkungan masyarakat, masuk dalam kategori pas-pasan. Dari hasil pendapatan berjualan itu, terkadang hanya cukup untuk makan. Maka dengan belanja pada tetangga, kita ikut berperan membantu meningkatkan dan menghidupkan ekonomi masyarakat.

“Jika selama ini kita terbiasa belanja di supermarket yang ada di kota, dengan peristiwa pandemi Covid-19 ini, saya mengajak agar kebiasaan kembali belanja di warung tetangga menjadi budaya sebagai upaya mewujudkan pemerataan pendapatan masyarakat,” tambahnya.

Pihaknya juga mengimbau meski hanya keluar rumah untuk belanja di warung tetangga, harus tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir.

Penulis: Kabupaten Banyumas
Editor: dnk/Diskominfo Jateng

Berita Terkait