BOYOLALI SUKSES GELAR EVENT MENARI 24 JAM

  • 30 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

 

 

BOYOLALI – Massa terlihat mulai menyemut di depan venue Boyolali Intenational Folks Dance (BIFD) di area Car Free Day (CFD) tugu jam Boyolali, Minggu (30/4) pagi. Venue terakhir kegiatan dalam rangka memperingati Hari Tari Sedunia tersebut semakin padat saat memasuki jam ke-23 atau dua jam sebelum selesainya event Boyolali Menari 24 jam yang telah dimulai sejak Sabtu (29/4) kemarin. Warga Boyolali akan menjadi saksi, Boyolali sebagai satu-satunya pemerintah daerah yang telah sukses menggelar kegiatan Menari 24 jam.

Hal tersebut disampaikan, Eko Wahyu Prihantoro, salah satu konseptor kegiatan yang diusung dengan tema Bojalali Ekspresi Gerak Boyolali” setelah selesainya acara di Rumah Dinas Wakil Bupati Boyolali. “Dalam memperingatai Hari Tari Sedunia, setingkat pemerintah kabupaten baru Boyolali yang bisa melaksanakan. [Sementara] di beberapa daerah lain itu dari perguruan tinggi seni,” terang pria yang juga dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta tersebut.

Dosen Program Studi Teater tersebut menambahkan, kegiatan yang telah suskes dilaksanakan ini diharapkan menjadi brand bagi Boyolali. Boyolali merupakan daerah kaya tarian rakyat yang akan bisa dilihat masyarakat umum atas kemandirian Boyolali yang luar biasa. “Masyarakat Boyolali sangat guyub rukun, gotong royong dengan etos kerja dan semangat yang luar biasa menyatu dalam seni budaya dan menegakkan budaya Jawa,” imbuh Eko.

Bersama dengan Ketholeng Institute dan Ireng Putih Production, pihaknya secara intensif telah menyiapkan dalam kurun dua bulan terakhir yang akhirnya bisa menggandeng 1.728 penari lokal dari berbagai daerah bahkan dari luar negeri turut berpartisipasi. Event yang bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan maupun kesenian Boyolali, dan mempromosikan pembangunan serta pariwisata Boyolali tersebut merupakan kali pertama digelar di Boyolali di lima venue dalam waktu berbeda secara estafet.

Diawali di Pendapa Alit Rumah Dinas Bupati Boyolali pada Sabtu pagi, kemudian bergeser ke Gelanggang Anuraga pada siang harinya. Kemudian pada petang harinya berpindah lokasi ke Simpang Siaga untuk kemudian dilanjutkan ke kantor Bupati Boyolali hingga pagi hari. Sebagai puncak beralih ke lokasi CFD di tugu jam Boyolali.

Selama kegiatan berlangsung, terdapat lima penari maskot yang semuanya merupakan penari-penari dari Boyolali yang terus menari dari awal hingga akhir event. Kelima penari tersebut yakni Pamin, Santoso, Kalis Laraswati, Wahyu Pratiwi dan Prapti Widiastuti.

Salah satu penari Wahyu Pratiwi, mengungkapkan rasa puas dan bangganya setelah selesai melakukan intensitas gerak dalam 24 jam. “Puas, bangga, terharu dapat mengikuti Boyolali International Folks Dance dengan lancar,” ungkap perempuan yang akrab dipanggil Tiwi tersebut. Mesipun Boyolali Menari 24 jam ini merupakan kali pertama bagi Tiwi, Ia sangat bersemangat dengan antusiasme masyarakat Boyolali dan dukungan penari dari berbagai kota.

“Semoga event ini ke depan ada lagi dijadikan sesuatu yang memotivasi masyarakat Boyolali agar bisa mengembangkan seni daerah dan seni kerakyatan Boyolali,” tandas Tiwi.

Berita Terkait