iBOYOLALI, CARA MUDAH MEMBACA TANPA HARUS DATANG KE PERPUSTAKAAN

  • 07 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BOYOLALI – Pengembangan fasilitas penunjang kebutuhan publik di Boyolali terus diwujudkan. Kali ini Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpus) Kabupaten Boyolali berhasil mengaplikasikan perpustakaan dalam bentuk digital. Aplikasi yang dinamakan iBoyolali ini telah diluncurkan sejak 2017 lalu.

Dijelaskan Kepala Dinas Arpus Kabupaten Boyolali, Djoko Prasetyo bahwa iBoyolali merupakan salah satu aplikasi perpustakaan digital dilengkapi dengan fitur sosial media. “iBoyolali bisa akses melalui smartphone, tablet, laptop, dan komputer dekstop,” terangnya di Kantor Perpustakaan Daerah, Rabu (7/2).

Membenarkan yang disampaikan Djoko Prasetyo, Kasi Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Bambang Suratno menerangkan aplikasi tersebut dikembangkan untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan minat baca. Diharapkan dengan adanya aplikasi iBoyolali masyarakat mendapatkan pengalaman baru membaca yang lebih mudah dan menyenangkan kapanpun dan dimanapun.

“Jadi untuk membaca tidak harus datang ke perpus, masyarakat bisa membaca buku – buku koleksi perpus Boyolali baik itu buku siswa SD/SMP/SMA maupun umum dari berbagai ilmu pengetahuan melalui komputer atau gadget berbasis android,” jelas Bambang.

Aplikasi digital iBoyolali diharapkan mampu mengurangi pengeluaran finansial masyarakat yang gemar membaca. Karena dengan menggunakan aplikasi iBoyolali, masyarakat tidak perlu mengeluarkan uang yang berlebih demi mendapatkan ilmu pengetahuan, cukup dengan mengunjungi aplikasi Perpus Boyolali. Saat ini telah tersedia lebih dari 2000 judul buku digital yang dikoleksi perpus Boyolali dan akan terus bertambah setiap tahunnya. Jenis buku yang tersedia dari pelajaran, buku pengetahuan bahkan fiksi.

“Tahun 2018 kami akan menganggarkan sekitar Rp 16 juta untuk menambahan eBook (iBoyolali) dengan mendapatkan 700 judul buku,” lanjutnya.

Adanya iBoyolali juga sekaligus memberikan fasilitas bagi para pustakawan untuk saling berkomunikasi layaknya media sosial karena terdapat fitur chatting. Selain itu, aplikasi tersebut juga memberikan layanan pada masyarakat yang sibuk dengan aktifitas pada siang, karena aplikasi ini dapat diakses 24 jam setiap hari.

Aplikasi ini juga dapat dipergunakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bisa menampilkan informasi dan segala hal yang bisa ditampilkan. OPD yang bersangkutan bisa mengelola sendiri dan bertindak sebagai admin. “Masing-masing OPD di Boyolali dan desa juga bisa menampilkan foto, potensi dan informasi,” tandasnya.

Berita Terkait