BNPB BAHAS KOTA PERCONTOHAN PENGURANGAN BENCANA

  • 20 Jul
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

CILACAP- Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, didampingi Kalakhar BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Komara, selasa (18/07) pagi menerima tiga orang utusan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB, di ruang dinas Bupati, Selasa (18/07).

Utusan dari BNPB dipimpin oleh Gita Yulianti Suwandi,ST, Kepala seksi Pengelolaan Resiko Ditrektorat Pengurangan Risiko Bencana, didampingi Staf Seksi Pengelolaan Resiko, Tri Utami, dan Tejas Tamobhid Patnaik dari United Nation International Strategy for Disaster Risk Reduction /UNISDR, Sekretariat Asia Pasifik di Bangkok.

Menurut Kepala seksi Pengelolaan Resiko Direktorat Pengurangan Risiko Bencana BNPB, Gita Yulianti Suwandi,ST, audiensi dengan Bupati Cilacap merupakan tindak lanjut dari pertemuan Asian Ministerial Conference On Disaster Risk Reduction /AMCDRR di India tahun 2016, dalam kaitannya dengan capaian pengukuran ketangguhan Kabupaten, untuk mewujudkan Kabupaten Cilacap tangguh bencana.

Upaya tersebut dikemas melalui kegiatan Making Cities Resilient and Sustainability Initiative. Proyek ini akan berlangsung sejak Agusutus 2017 hingga Desember 2018 yang diinisiasi oleh United Nation International Strategy for Disaster Risk Reduction /UNISDR bersama dengan Bupati Cilacap sebagai focal point dengan melibatkan BNPB sebagai mitra nasional dalam bidang kebencanaan serta Pemerintah Kabupaten Cilacap sebagai pelaksananya.

Dengan meningkatnya kejadian bencana di Indonesia, lanjut Gita, upaya implementasi perwujudan Kabupaten/kota tangguh bencana menjadi salah satu strategi untuk pengurangan indeks resiko bencana.

Kalakhar BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Komara dalam kesempatan tersebut menyampaikan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penilaian Kabupaten/kota tangguh bencana. Kebetulan Kabupaten Cilacap terpilih dari semua Kabupaten/kota di Indonesia dan lima kota di Asia untuk menjadi percontohan/leader terhadap pengurangan resiko bencana.

Sebagaimana diketahui, lanjut Tri Komara, Kabupaten Cilacap boleh dikatakan sebagai supermarket/laboratoriumnya bencana. Artinya Cilacap memiliki semua potensi bencana mulai dari banjir, tanah longsor hingga tzunami.

Pengurangan resiko bencana merupakan target utama, kegiatan yang diinisiasi UNISDR  pada saat terjadi bencana. Dengan demikian diharapkan ketika terjadi bencana, tidak terdapat korban jiwa, ujar Tri Komara.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji dalam kesempatan tersebut menyampaikan, Kabupaten Cilacap sebagai Kabupaten terluas di Jawa Tengah merupakan daerah yang memiliki potensi bencana yang cukup komplit atau bisa dikatakan sebagai supermarketnya bencana.

Untuk itu, lanjut Bupati diperlukan langkah antisipasi yang baik, salah satuya dengan menyiapkan personil yang tangguh guna mendukung dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana.

Terkait dengan penghargaan yang diterima Kabupaten Cilacap sebagai kota tangguh bencana, menurut Bupati, hal itu bukan merupakan tujuan akhir. Yang terpenting adalah bagaimana Cilacap mampu menjadi pilot project/percontohan dalam hal ketangguhan menghadapi bencana sekaligus pengurangan resiko terhadap bencana itu sendiri, ujar Bupati. (hromly)

Berita Terkait