BLK Wonogiri Kembangkan Skillgrab, Pelatihan Berbasis Online dan Hibrid

  • 12 Jun
  • Yandip Prov Jateng (2)
  • No Comments

WONOGIRI – Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Wonogiri resmi meluncurkan SkillGrab, Rabu (11/6/2025). SkillGrab merupakan sebuah platform pelatihan singkat (short course) yang dirancang secara lengkap mencakup pengembangan hard skills, soft skills, serta aspek work readiness atau kesiapan kerja. Berdasarkan cara pelaksanaannya, SkillGrab terdiri dari Online Training, Offline Training, Hybrid Training (Online dan Offline) serta Self Training (Mandiri). Platform pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi para instruktur BLK dengan fungsional pengantar kerja, mediator ketenagakerjaan, dan masukan dari HRD perusahaan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Wonogiri, Wiyanto mengatakan SkillGrab tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan sosial dan mental yang sangat dibutuhkan di dunia kerja saat ini. SkillGrab sendiri dirancang sebagai implementasi lanjutan inovasi Super GenZ yang telah dikembangakan BLK Wonogiri sejak tahun 2021.
“SkillGrab menyediakan layanan Learning Manajemen System (LMS) untuk pelaksanaan pelatihan short course. Platform ini memberikan kemudahan dalam melakukan training need analysis, pelaksanaan pelatihan secara online dan hybrid, serta monitoring perkembangan peserta secara real-time,” tutur Wiyanto.
Layanan SkillGrab ini, lanjut Wiyanto, terbuka untuk seluruh Warga Negara Indonesia. Namun demikian pada kebijakan tertentu, terdapat beberapa jenis pelatihan yang bersifat khusus dan hanya diperuntukkan bagi warga Wonogir.
“Terkait hal ini, akan diatur (dalam regulasi) secara terpisah mengikuti jenis pelatihan dan basis anggaran daerah (APBD) yang digunakan,” ujarnya.
Selain meluncurkan Platform SkillGrab, di hari dan lokasi yang sama, BLK Wonogiri juga menggelar Workshop Training Need Analysis (TNA). TNA atau analisis kebutuhan pelatihan merupakan langkah awal yang krusial dalam merancang program pengembangan SDM yang efektif. Melalui TNA, akan dilakukan identifikasi kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan oleh individu maupun organisasi, khususnya yang selaras dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
“Dengan demikian, TNA berfungsi sebagai media link and match antara dunia pendidikan, pelatihan, dan dunia kerja, serta memastikan bahwa program pelatihan yang diselenggarakan benar-benar relevan dan mampu meningkatkan daya saing tenaga kerja,” terangnya.
Sementara itu Asisten Sekretaris Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Teguh Setiyono dalam sambutannya mengatakan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2024, jumlah angkatan kerja Indonesia mencapai 149,38 juta orang dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 69,80%.
“Dari jumlah tersebut, sekitar 7,2 juta orang atau 4,82% merupakan pengangguran. Sektor-sektor utama penyerap tenaga kerja sejauh ini adalah pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan,” katanya.
Di Provinsi Jawa Tengah, pada Agustus 2024, TPT tercatat sebesar 4,78%, menurun 0,35% dibandingkan Agustus 2023. Jumlah angkatan kerja mencapai 21,35 juta orang, dengan 20,41 juta orang di antaranya bekerja.
Sementara itu, di Kabupaten Wonogiri, pada Agustus 2024, TPT meningkat menjadi 2,40% dari sebelumnya 1,92% pada Agustus 2023. Jumlah angkatan kerja tercatat sebanyak 675.111 orang, dengan 658.916 orang di antaranya bekerja.
Teguh mengatakan perkembangan teknologi informasi yang pesat menuntut tenaga kerja untuk terus mengembangkan keterampilan dan kompetensinya. Generasi Z, yang merupakan kelompok usia produktif saat ini, perlu dibekali dengan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja.
“Pelatihan online menjadi solusi praktis dalam menjawab tantangan ini, karena fleksibilitas waktu dan aksesibilitas yang ditawarkan memungkinkan peserta untuk belajar kapan saja dan di mana saja,” katanya.
Teguh berharap, SkillGrab menjadi solusi strategis dalam mempersiapkan SDM yang adaptif, kompeten, dan siap bersaing di pasar kerja modern.
“Dengan fitur-fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan industri, SkillGrab diharapkan dapat menjadi jembatan antara dunia pendidikan, pelatihan, dan dunia kerja, serta membantu meningkatkan kualitas SDM yang adaptif dan kompetitif,” pungkasnya.

Penulis : SIKP_kominfowng
Editor: WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait