Berwisata dan Belanja Nontunai dengan QRIS

  • 11 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURWOKERTO – Jika Anda hendak mengunjungi destinasi wisata Baturraden, siapkan dompet digital untuk membayar tiket masuk. Pasalnya, kini pembelian tiket masuk objek wisata di wilayah Banyumas dilakukan secara nontunai alias _cashless_ dengan QRIS (Quick Respons Code Indonesia Standard), sebuah aplikasi pemindai _barcode_ milik Bank Indonesia.

Bupati Banyumas, Achmad Husein menyampaikan, tak hanya Baturraden, QRIS mulai digunakan sebagai sarana bertransaksi di Pasar Manis. Penggunaan mekanisme pembayaran nontunai tersebut merupakan salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Tidak boleh ada satu toleransi pun untuk membayar _cash_ pada tempat wisata yang berada di bawah naungan Pemda. QRIS ini dapat mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi sekarang, yaitu Covid-19. Penyebaran virus Covid-19 di pasar disebabkan oleh perputaran uang yang dibawa pedagang, agen dan pembeli. Jika nantinya mayoritas sudah menggunakan QRIS, bisa menjadi aturan untuk pasar agar menggunakan _cashless_,” ujar Bupati Achmad, di Pendopo Si Panji, Rabu (9/8/2020).

Lebih lanjut disampaikan, sosialisasi QRIS mesti dioptimalkan. Dengan begitu, masyarakat mengetahui keuntungan apa saja yang bisa diperoleh bila menggunakan QRIS sebagai sarana pembayaran digital. Ia pun meminta Bank Indonesia selaku pemilik aplikasi pembaca _barcode_ tersebut untuk memberikan bonus bagi warga yang memanfaatkan QRIS.

“Masyarakat harus belajar menggunakan _cashless_, harus memahami apa saja keuntungan menggunakan _cashless_. Di samping itu saya sudah meminta pihak BI dan dinas agar ada bonus atau undian untuk masyarakat yang memanfaatkan QRIS ini. Jadi program ini tidak hanya di-launching saja, namun akan terus berkelanjutan” ungkapnya.

Kepala kantor Perwakilan BI Purwokerto, Samsun Hadi, mengatakan, aplikasi QRIS diluncurkan sebagai bagian dari program digitalisasi aplikasi. QRIS menyatukan berbagai macam aplikasi Quick Response (QR) dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. Khusus untuk wilayah Banyumas, penggunaan QRIS bertujuan untuk membantu transaksi pembayaran di pasar rakyat dan sektor pariwisata, yakni di Pasar Manis dan destinasi wisata Baturraden.

Menurutnya, penetrasi telepon seluler di Indonesia menempati peringkat nomor dua di ASEAN setelah Singapura. Tak heran, saat ini banyak perusahaan yang bergerak di bidang _financial technology_ ( _fintech_ ) yang menggunakan uang digital dalam semua transaksinya. QRIS dihadirkan untuk memudahkan masyarakat dalam pembayaran digital.

“QRIS ini sudah bisa dibaca semua dompet digital. Dahulu kan satu aplikasi menggunakan satu kode QR ( _Quick Response_ ). Dengan QRIS ini, hanya butuh satu kode QR,” jelasnya.

Di Banyumas, lanjutnya, saat ini sudah ada 32 ribu orang pelaku usaha ( _merchant_ ) yang sudah menggunakan QRIS. Bahkan, QRIS juga digunakan pada beberapa tempat ibadah sebagai sarana penyampaian sedekah.

“QRIS ini tentunya akan membantu pula pemerintah daerah, yaitu mendorong optimalisasi pendapatan di Banyumas. QRIS juga dapat membantu percepatan dan perluasan digitalisasi,” tambah Samsun.

 

Penulis: Ec/Kontributor Banyumas
Editor: Tn/Ul/Diskominfo Jateng

Berita Terkait