Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

CILACAP – Sebanyak 44 orang perangkat kelurahan di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah akan diberhentikan pada 2019. Pemberhentian dilakukan karena mereka rata rata telah berusia lebih dari 60 tahun. Camat Cilacap Tengah, Annisa Fabriana, usai Rakor Pembinaan ASN di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah, Senin (5/3/2018) mengungkapkan, pihaknya meminta Pemkab Cilacap menerbitkan Surat Pemberhentian perangkat kelurahan yang berusia di atas 58 tahun.

“Tapi Pemkab memberikan rambu-rambu agar kami menggunakan dasar hukum Undang Undang Aparatur Sipil Negara (ASN). PNS yang sudah berusia 58 tahun saja pensiun, demikian juga perangkat non ASN juga harus berhenti”, kata Annisa saat ditemui di ruang kerjanya.

Lebih lanjut dijelaskan, usai verifikasi rencana kerja (Renja) Kecamatan Cilacap Tengah, dari total 79 perangkat kelurahan, hanya ada 35 perangkat yang masih produktif. Sedangkan lainnya telah berusia lanjut. Motivasi mereka terus bekerja, bukan semata faktor ekonomi, mengingat honorarium perangkat paling tinggi sekitar Rp 1.300.000 per bulan. Para perangkat tersebut ingin tetap mengabdi pada masyarakat.

“Kami masih belum bisa membahasakan pada para perangkat ini. Sekian puluh tahun mereka bersama kita, dan nyata nyata membantu kita. Tapi inilah aturan, sehingga mau tidak mau pada saatnya kami akan menyampaikan hal itu”, lanjutnya.

Annisa menambahkan, secara bertahap aturan ini akan disosialisasikan, dan pada 2019 anggaran untuk para perangkat tersebut dihapus. Sebab Pemkab Cilacap tidak ingin melanggar regulasi UU ASN. Untuk menggantikan perangkat tersebut, Annisa berharap dari alokasi CPNS 2018 sekitar 309 orang, sebagian ditempatkan di kelurahan. Pegawai usia produktif diharapkan dapat membantu kelancaran pemerintahan dan layanan masyarakat di tiap wilayah.

“Bayangan saya, nanti yang berfungsi sebagai Kayim, Kepala Lingkungan (Kaling), dan sebagainya itu dari PNS. Sehingga kebutuhannya terpenuhi”, pungkasnya.(dony)

Foto : Camat Cilacap Tengah, Annisa Fabriana.