Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
BELI JAJANAN JADUL DI PASAR KARETAN, BAYAR PAKAI GIRIK
- 24 Jan
- yandip prov jateng
- No Comments

KENDAL – Ingin menikmati kuliner tradisional layaknya di pasar? Coba datang ke Pasar Karetan di Dusun Segrumung Desa Meteseh Kecamatan Boja kabupaten Kendal Jawa Tengah.
Di pasar ini makanan tradisional disajikan dengan secara tradisional. Pembayaran tidak menggunakan mata uang rupiah, melainkan koin yang disebut girik. Pengunjung harus menukarkan uang dengan girik tersebut. Girik tersedia dalam pecahan dua setengah hingga lima puluh. Pengunjung bebas menukarkan girik tanpa ada batasan minimal ataupun maksimal.
Pengelola Pasar Karetan, Don Kardono, Selasa (23/1) di kantornya, mengatakan ingin membangun budaya pasar yang bernuansa pariwisata dengan mengurangi penggunakan bahan-bahan plastik dan styrofoam. Wadah diganti dengan bahan-bahan yang berasal dari alam yang ramah lingkungan.
Menu kuliner yang dijual merupakan menu jadul yang sudah mulai jarang ditemukan. Lapak pejual kayu. Penjual makanan mengenakan baju tradisional termasuk wadah yang digunakan untuk makanan, berupa tembikar, daun dan batok kelapa.
“Pedagang yang berjualan di pasar karetan ini merupakan warga sekitar yang diberdayakan. Kami berharap pasar karetan ini tidak menambah beban kerusakan lingkungan namun ramah lingkungan dan menjaga tradisi lama yang nyaris tidak populer lagi,” jelasnya.
Sensasi menikmati makanan tradisional terasa kental, karena suasana pasar yang berada di tengah kebun karet. Pemandangannya masih asri. Pengunjung bebas memilih tempat untuk menikmati makanan tradisional, bisa di gazebo kayu atupun lesehan di rumput.
Untuk menuju pasar karetan, pengelola menyediakan angkutan wisata yang disediakan secara gratis. Kurang dari dua menit dari tempat parkir, pengunjung sudah bisa tiba di depan Pasar Karetan. Tidak ada tiket masuk ke lokasi Pasar Karetan.
Tidak hanya makanan tradisional yang menjadi daya tarik. Permainan tradisional dan spot foto dengan latar belakang pemandangan alam yang asri bisa didapat di Pasar Karetan. “Penataan makanan di rombong penjual juga artistik. Kalau difoto bagus. Sudah jadi obyek yang layak medsos. Tidak asal,” tutur Don Kardono.
Bagi pengunjung, mendatangi Pasar Karetan serasa kembali ke zaman dulu. Pedagang makanan masih menggunakan bahan alami. “Harganya tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan sensasi dan suasana yang ada di sini. Makanannya juga enak, karena jarang ditemukan,” kata Marina, pengunjung dari Kaliwungu.
Harga makanan yang disajikan di sini mulai Rp 2.500 hingga Rp 25 ribu. Jika tertarik ke Pasar Karetan, harus bersabar. Karena pasar hanya buka setiap hari Minggu mulai pukul 07.00 hingga 13.00. ( heDJ / Kominfo )