BAZNAS SALURKAN ZAKAT BAGI WARGA DAN SISWA KURANG MAMPU

  • 18 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BANJARNEGARA – Sebanyak 918 mustahik menerima bantuan zakat dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Banjarnegara. Zakat yang terkumpul dari berbagai OPD dan puskesmas tersebut disalurkan kepada  masyarakat dan siswa kurang mampu.

“Pentasyarufan zakat periode Juli dan Desember 2017 diperuntukan bagi warga  dan siswa kurang mampu yang diusulkan oleh instansi penyetor zakat ,” kata Ketua Baznas Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo saat pentasyarufan Dana Zakat Basnaz di Pendapa Dipayudha Adigraha Rabu (17/1).

Untuk pentasyarufan tahap ini lanjut Sutedjo, dimana masing-masing mustahik menerima dana sebesar Rp. 300 ribu rupiah, sedangkan untuk bantuan usaha produktif akan diberikan pada bulan pebruari nanti.

“Untuk bantuan usaha produktif bagi 39 mustahik, masing masing akan menerima dana sebesar Rp. 2,5 juta. Dan sebelum menerima dana, terlebih dahulu di survey sehingga penyalurannya benar-benar tepat sasaran ,” lanjutnya.

Sutedjo menambahkan, jika di total untuk periode Juli hingga Desember 2017 maka Baznas mengalokasikan dana sebesar Rp. 340.418.690 bagi warga dan siswa kurang mampu.

Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono meminta kepada penerima zakat agar bisa menggunakan dana sesuai dengan kebutuhannya.

“Jangan digunakan untuk keperluan yang kurang bermanfaat, gunakan untuk kebutuhan mendasar dan mendesak,” kata Budhi

Dia juga meminta agar bantuan bagi pengusaha kecil produktif tepat sasaran, sehingga apa yang diharapkan pemerintah daerah untuk mengurangi angka kemiskinan bisa terealisasi.

Meski jumlah yang diberikan belum sesuai harapan namun diharapkan bantuan tersebut mampu meningkatkan usaha yang digelutinya.

“Jika mampu berkembang dan membawa manfaat bagi orang lain , tidak segan BAZ akan menambah bantuan yang untuk pengembangan usahanya,” ujarnya.

Dia juga berharap agar penerima Zakat (Mustahik) khususnya bagi ekonomi produktif mampu mengembangkan usahanya sehingga kedepannya mampu menjadi muzakki atau pemberi zakat.

Lebih lanjut Budhi mengatakan  agar membayar zakat bisa menjadi budaya masyarakat Banjarnegara.

“Saya berharap membayar zakat menjadi budaya di Banjarnegara, dari potensi zakat ini bisa digunakan sesuai kebutuhan produktifitas masyarakat, seperti , penaggulangan kemiskinan, pendidikan, kesehatan serta hal-hal yang menyangkut kesejahteraan umat,” pungkasnya. [dhian]

 

Berita Terkait