Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

REMBANG – Sebanyak 3.100 mustahik menerima bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Rembang. Bantuan berasal dari pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) para Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), BUMN, dan instansi vertikal di kabupaten itu.

Bupati Rembang Abdul Hafidz menyampaikan, mekanisme penyaluran zakat, infak dan sedekah melalui Baznas adalah untuk penanganan sosial. Untuk itu, dia berharap, besaran zakat, infak ataupun sedekah dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) bisa ditingkatkan.

“Saya berharap UPZ-UPZ ini bisa meningkatkan yang diberikan. Kalau jumlahnya kita hitung 7.000 (orang), karena pegawai pemerintah itu jumlahnya 6.000-an (orang), kita bicara Rp100 ribu saja, minimal kita dapat Rp8,4 miliar dalam setahun, saat ini masih Rp4,1 miliar,” ungkapnya, pada penyaluran ZIS, di halaman gedung haji, Selasa (7/11/2023).

Disampaikan, pengelolaan zakat oleh Baznas ini disalurkan untuk beberapa jenis bantuan. Meliputi, pendidikan, produktivitas ekonomi warga tidak mampu, kemanusiaan, sosial, dan kesehatan. Sehingga, dapat memberikan manfaat sangat tinggi dan tepat.

“Zakat Itu sudah diperintahkan oleh agama, yang kuat membantu yang lemah. Kalau bicara zakat pasti di situ ada salat, berdampingan terus, jangan salatnya iya, tapi zakatnya tidak,” tandasnya.

Sebagai informasi, ZIS yang disalurkan pada 2023 senilai Rp1.325.600.000, yang diwujudkan berupa paket sembako dan uang tunai. Mustahik masing-masing 10 orang dari 294 desa/ kelurahan, dan sisanya mustahik dari lingkungan kantor Baznas, dengan empat kriteria, yakni fakir miskin, yatim/piatu, marbot masjid, dan guru madin.

Adapun bantuan yang akan mereka terima adalah uang tunai sebesar Rp250 ribu, dan paket sembako senilai Rp200 ribu. Khusus yatim/piatu uang tunai sebesar Rp200 ribu, dan paket sembako senilai Rp200 ribu.

Penulis: Mifta, Kominfo Rembang
Editor: Di/Ul, Diskominfo Jateng

Facebook

Google

Twitter

Pinterest

Linkedin